MERCUSUAR.CO, Salatiga – Wali Kota Salatiga, Yuliyanto saat memberikan bantuan CSR PT. Selalu Cinta Indonesia (SCI) kepada perwakilan penerima bantuan di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (29/12).
Menurutnya, bantuan ini adalah bentuk perhatian secara nyata yang diberikan dari PT SCI kepada masyarakat di Kota Salatiga lewat BPJS ketenagakerjaan melalui jaminan keselamatan.
“ Semoga bantuan CSR dari PT SCI ini bisa memberikan manfaat lebih bagi para pekerja informal di Kota Salatiga. Mendapat jaminan keselamatan kerja dan jaminan kematian. Terima kasih juga kepada pihak BPJS ketenagakerjaan yang telah memberikan kartu kepesertaan jamsostek bagi para pekerja,” kata Wali Kota.
Jaminan keselamatan kerja harus bisa dirasakan oleh seluruh pekerja yang ada di Kota Salatiga. Tidak hanya yang bekerja di perusahan saja, namun mereka yang bekerja diluar sebuah perusahaanpun harus terjamin keselamatannya.
Muhammad Adam Hatumena selaku Division Head RSM PT.SCI mengatakan pihaknya akan terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat kota Salatiga. Salah satunya dengan memberikan Jaminan Sosial ke masyarakat. Bentuk kepedulian yang kita berikan ke masyarakat dalam bentuk CSR tersebut diperuntukkan untuk pekerja non formal.
“ Merekalah penggerak ekonomi nomor satu dan mereka belum pernah mendapatkan jaminan sosial, karena biaya pendidikan dan biaya kesehatan sangat dibutuhkan. Ini untuk perlindungan bagi masyarakat yang berada di bawah rata-rata ekonomi minimum. Kami memberikan CSR sebesar Rp 10.080.000,00 untuk 100 pekerja non formal, mereka mendapatkan jaminan selama 6 bulan dari BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Adam.
Adam menambahkan, agar kepedulian ini bisa memberikan contoh baik dan memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada masyarakat.
“ Semoga bermanfaat dan menjadi trigger bahwa pentingnya jaminan sosial bagi masyarakat pekerja non formal. Sehingga perusahaan lain juga bisa mencontohnya,” tandasnya. Penyerahan kartu kepesertaan jamsostek ini diberikan kepada perwakilan masyarakat penerima yaitu Ibu Juariah sebagai pedagang cilok dan Ibu Tridina novia sari sebagai pedagang gudeg.(dj)