Mercusuar.co, Purbalingga – Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) Tingkat Provinsi Jawa Tengah masih menyisakan kebanggaan bagi atlit catur putra dari Desa Kajongan, Kecamatan Bojongsari. Niam Syamil Auliya, siswa kelas 8 MTs Ma’arif NU 06 Bojongsari berhasil meraih medali perak di ajang bergengsi tersebut.
“Walau baru bisa meraih medali perak, kami tetap bangga. Karena, setidaknya ini menjadi pelajaran berharga bagi sebuah proses,” ungkap Artanti Laili Zulaikha, ibu kandung Ni’am panggilan sehari harinya.
Niam memang bukan pecatur muda yang baru mengenal permainan Catur, sejak masih duduk di bangku MI Ma’arif NU Kajongan 1 sudah mahir memainkan biduk-biduk kayu tersebut. Beberapa kali turnamen pernah ia jalani, baik tingkat sekolah maupun umum.
Keberangkatannya mewakili turnamen catur pada Porsema tingkat Provinsi Jawa Tengah di Semarang juga karena anak pasangan Misbahudin dengan Artanti Laili Zulaikha ini menang pada Porsema tingkat Kabupaten Purbalingga beberapa bulan lalu.
Sebagai peraih juara 1 di tingkat kabupaten, ia harus berangkat menghadapi pecatur-pecatur muda yang handal dari daerah lain. Berbekal kemampuan yang ia miliki dalam olahraga adu kecerdasan ini, puluhan pecatur berhasil ia tumbangkan.
Walau pada babak Ahir pertandingan ia harus ikhlas hanya berposisi di runner up. Namun perolehan itu tidak membuatnya patah semangat, berbagi waktu untuk belajar dan berlatih catur masih setia ia jalani.
Sebagai generasi muda, Niam memang layak diberikan dukungan dan apresiasi atas prestasinya mengukir sejarah dunia olahraga di bidang catur. Dengan usianya yang masih relatif muda, Niam telah berhasil mengharumkan nama baik sekolah dan orang tuanya.
Banyak pengalaman yang pernah ia hadapi sebelumnya. Pada kejuaraan tingkat Provinsi (Kejurprov) tahun lalu, iapun pernah meraih juara, walau harus tunduk di angka ke tiga dari dua pemenang lainnya. Iapun pulang membawa hasil medali perunggu.
“Niam memang masih harus banyak belajar,” ujar Artanti.
Sebagai ibu, Artanti juga terus mendukung dan berusaha sebaik mungkin agar anaknya tetap semangat, pantang menyerah. Karena menurutnya, peluang menjadi pemenang masih banyak, asal anak tetap semangat berlatih.
“Kalau cepat puas, nanti semangatnya mudah kendor. Jadi Ni’am harus tetap belajar dengan baik,” harapnya.
Di sisi lain, bagi Niam yang memiliki tanggal lahir 13 Februari 2009, perolehan medali perak pada Porsema tingkat Provinsi tersebut menjadi hadiah terindah di hari ulang tahunya.(Angga)