Turis Inggris Kenakan Kolor di Jalan Raya Picu Kemarahan Warga Spanyol

Seorang turis memicu kemarahan warga Spanyol setelah terlihat berjalan santai di jalan raya hanya mengenakan kolor. Insiden ini dilaporkan oleh Daily Mail pada Rabu (15/5/2024).
Seorang turis memicu kemarahan warga Spanyol setelah terlihat berjalan santai di jalan raya hanya mengenakan kolor. Insiden ini dilaporkan oleh Daily Mail pada Rabu (15/5/2024).

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Seorang turis memicu kemarahan warga Spanyol setelah terlihat berjalan santai di jalan raya hanya mengenakan kolor. Insiden ini dilaporkan oleh Daily Mail pada Rabu (15/5/2024). Identitas turis yang membuat heboh tersebut belum diketahui, namun dia diduga berasal dari Inggris. Turis ini terlihat berjalan di jalan Palma yang terkenal ramai, mengenakan celana ketat hijau, sepatu olahraga hitam, dan kaus kaki hitam.

Foto-foto turis ini dibagikan oleh Pedro, seorang warga Llucmajor, kotamadya di Majorca, Spanyol. Turis tersebut juga membawa handuk merah dan ponsel, dan berjalan di sekitar pertokoan Golden Mile di Palma, kawasan Jaume III, di tengah banyak orang.

Penampilannya yang mencolok menarik perhatian banyak orang, yang lantas mengungkapkan kekesalan dan meminta pihak berwenang menangkapnya. Menurut Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris, berpenampilan hanya dengan bikini atau celana renang di jalanan ilegal di beberapa wilayah Spanyol dan dapat dikenai denda.

Pelaku wisata di Spanyol semakin muak dengan perilaku turis Inggris yang dianggap semena-mena. Sergio Taltavul, pemilik restoran Casa Diego di Magaluf, mengeluhkan budaya minum dan berpesta yang dibawa turis, dan menyatakan kebutuhan akan lebih banyak keluarga yang berlibur di sana.

Pemerintah telah memberlakukan denda antara 500 hingga 1.500 euro bagi turis yang membuat keributan dan mengganggu lingkungan di Palma, Llucmajor, Magaluf, dan San Antonio di Ibiza. Perahu pesta juga dilarang mendekati lebih dari satu mil laut dari area yang ditentukan, serta dilarang menaikkan atau menurunkan penumpang. Sejak 2020, toko-toko yang menjual alkohol di kawasan pariwisata harus tutup antara pukul 21.30 hingga 08.00.

“Sebagian besar pulau ini hanya untuk pariwisata. Orang Inggris datang ke sini untuk minum alkohol dan kekacauan yang kami tawarkan di sini di Majorca,” katanya.

Pulau ini sejatinya indah, namun turis mabuk mencoreng keindahan pariwisata Majorca.

“Mereka pergi tanpa membayar, mereka menggunakan narkoba di kamar mandi dan mereka sedikit agresif… Namun tidak semuanya (turis Inggris bertingkah seperti itu),” katanya.

Pos terkait