Ternyata Ini Alasan Jembatan Kaca Tinjomoyo Belum Diresmikan

Jembatan Kaca Tinjomoyo di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Jembatan Kaca Tinjomoyo di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

MERCUSUAR.CO, Semarang – Jembatan kaca Tinjomoyo di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah ternyata belum memenuhi standar operasional (SOP), sehingga masih perlu banyak pembenahan.

Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, menanggapi mengenai pembangunan Jembatan Kaca Tinjomoyo yang telah selesai dikerjakan pada akhir Desember tahun 2022. Namun hingga tahun 2024 ini, proyek tersebut belum diresmikan Pemkot Semarang.

Bacaan Lainnya

“Jembatan ini masih 3/4 sehingga perlu dibangun 1/4nya lagi agar sampai ke seberang,” ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya, beberapa waktu lalu.

Untuk itu Mbak Ita menegaskan, jika Jembatan Kaca Tinjomoyo di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah belum bisa beroperasi pada 2024 ini.

“Kita fokus ke sarpras dan melengkapi fasilitas yang harus ada, sebelum membuka jembatan kaca Tinjomoyo,” ujar Mbak Ita.

Mbak Ita mengatakan akan melengkapi sarpras di Jembatan Kaca yang baru saja dibangun di Tinjomoyo.

Lebih lanjut, Mbak Ita menyatakan akan melakukan pembenahan dan fokus pembangunan sarana dan prasarana (Sarpras) tempat-tempat wisata pada 2024 ini.

“Tahun 2024 ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang saya minta untuk memprioritaskan pembangunan sarpras (sarana dan prasarana-red),” ujar Mbak Ita.

Menurut dia, selama ini Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata hanya fokus pada event-event sebagai magnet untuk meningkatkan kunjungan wisata. Namun tahun ini, penanganan sarana prasarana tempat wisata akan berusaha diperhatikan.

“Saya minta tahun ini fokus sarpras, tidak hanya di lokasi wisata Tinjomoyo tapi juga Taman Lele, Goa Kreo, dan sebagainya,” kata dia.

Termasuk, kata Mbak Ita, melengkapi sarpras di Jembatan Kaca yang baru saja dibangun di Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

“Dari kajian yang ada, ternyata ditemukan permasalahan yang harus segera dilakukan pembenahan-pembenahan. Karena jembatan ini baru dibangun 3/4 saja,” bebernya.

Tak hanya itu, perlu juga melengkapi tempat wisata tersebut dengan fasilitas tambahan seperti toilet, tempat istirahat, dan tempat tunggu, serta loker barang.

“Masih perlu kajian dan planning mendalam, sehingga nyaman, aman, dan bisa memberikan kontribusi nantinya,” jelasnya.

Sebagai informasi, Jembatan Kaca Tinjomoyo dibangun oleh Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang. Proyek Jembatan Kaca Tinjomoyo menurut laman resmi semarangkota.go.id dibangun menggunakan APBD Kota Semarang senilai Rp 11.102.762.061.

Setelah sempat tertunda pembangunannya pada tahun 2021 lalu, karena adanya permasalahan pada kontraktor pengerjaan, pembangunan Jembatan Kaca Tinjomoyo akhirnya selesai dikerjakan pada akhir Desember tahun 2022. Namun hingga tahun 2024 ini, proyek tersebut belum diresmikan Pemkot Semarang.

Jembatan itu menggunakan lantai tempered laminated glass dengan beberapa segmen, yang per segmen 2,5 meter X 1,5 meter dengan tebal 61,56 milimeter. Sementara untuk bentang jembatan sepanjang 64 meter dan lebar 1,5 meter.(day)

Pos terkait