Puncak Kemarau di Jateng Diperkirakan Juli dan Agustus 2024, Warga Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem

Ilustrasi_Kemarau
Ilustrasi_Kemarau

MERCUSUAR.CO, Semarang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang memproyeksikan bahwa puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024.

Menurut Kepala Data dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Iis Widya Harmoko, musim kemarau tahun 2024 diprediksi akan tiba lebih awal dari biasanya.

Bacaan Lainnya

“Kota Semarang diperkirakan sudah memasuki musim kemarau pada bulan Mei ini,” jelas Iis kepada media, Sabtu (18/5/2024). Dia menjelaskan bahwa awal musim kemarau tahun 2024 terjadi sejak pertengahan April, mencakup beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Rembang, Blora, dan Pati. Sedangkan wilayah terakhir yang diprediksi akan mengalami musim kemarau adalah Kabupaten Pekalongan bagian selatan, Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan sebagian wilayah barat daya Kabupaten Batang, yang diperkirakan akan mengalami musim kemarau hingga akhir Juni.

Dalam menghadapi transisi dari musim hujan ke musim kemarau, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti petir, angin kencang, puting beliung, serta hujan lebat dalam waktu singkat. Iis menekankan bahwa hal ini memiliki potensi untuk menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

Pemerintah daerah juga diminta untuk meningkatkan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini untuk memenuhi kebutuhan air di danau, waduk, embung, dan kolam retensi. Gerakan memanen air hujan juga didorong sebagai upaya alternatif dalam penyimpanan air.

Selain itu, pemerintah daerah, institusi terkait, dan masyarakat diingatkan untuk tetap mewaspadai dan mengantisipasi dampak bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca atau iklim selama musim kemarau 2024. Durasi periode musim kemarau 2024 diperkirakan akan berlangsung selama 13-15 dasarian (4–5 bulan), dengan durasi maksimal mencapai 22 dasarian (7 bulan), tambah Iis.

Pos terkait