BANJARNEGARA, Mercusuar.co – Tantangan dalam pelayanan kemanusiaan ke depan tidaklah ringan. Sinergi antara pemerintah, mitra terkait, badan usaha, dan relawan harus terus ditingkatkan. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, usai pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten Banjarnegara masa bakti 2025-2030 di Pendopo Dipayuda Adigraha, Sabtu, 1 Februari 2025.
“Berdasarkan pengalaman yang telah kami hadapi sebelumnya, ke depan kami harus lebih siap dalam menghadapi potensi bencana dan krisis kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, dr. Amalia Desiana juga menjelaskan bahwa salah satu fokus utama adalah memperluas jejaring pelayanan darah, merekrut relawan donor darah, dan menggandeng mitra gerakan untuk mendukung pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
“Semua itu akan kami perkuat, karena menjadi kunci dalam misi kemanusiaan, sesuai dengan visi PMI yang mengutamakan profesionalisme, sinergi, dan keberlanjutan,” tegasnya.
Bupati terpilih tersebut juga berharap, pada periode kedua kepengurusannya, PMI semakin bermanfaat bagi masyarakat dengan dukungan penuh dari pengurus, relawan, dan berbagai pihak.
“Banjarnegara merupakan daerah rawan bencana alam, bahkan sering disebut sebagai ‘minimarket bencana,’” jelasnya.
Namun demikian, dr. Amalia Desiana optimistis bahwa dengan kerja sama dan gotong royong, segala tantangan dapat dihadapi bersama.
“PMI tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dengan pemerintah, Dinas Sosial, BPBD, dan berbagai pihak lainnya sangat diperlukan untuk membantu masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Banjarnegara, M. Masrofi, S.Sos, M.Si, berharap agar proses pelantikan ini tidak hanya menjadi seremoni, melainkan sebagai bentuk amanah dan tanggung jawab untuk menjalankan tugas kemanusiaan di Banjarnegara.
“Saya yakin, PMI di bawah kepemimpinan ketua saat ini akan tampil dengan performa yang lebih baik, semakin maju, dan profesional dalam membantu masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pj Bupati Masrofi menjelaskan bahwa PMI memiliki tugas, tanggung jawab, dan peran yang sangat penting dalam membantu pemerintah, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018.
“PMI memiliki tugas dalam penanggulangan bencana alam, pelayanan sosial kemasyarakatan, pelayanan darah, mendidik generasi muda, serta menyiapkan relawan yang profesional. Semua itu harus kita dukung sepenuhnya,” lanjutnya.
Pihaknya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung PMI dengan berbagai aksi dan program nyata, sehingga tercipta Banjarnegara yang tangguh, peduli, dan tanggap dalam menghadapi tantangan tugas kemanusiaan.
Senada dengan hal tersebut, Ketua PMI Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana, berpesan agar kepengurusan yang baru dilantik dapat mengemban amanah dan menjaga integritas.
“Seluruh pelayanan harus terstandar, dengan memperkuat reputasi organisasi lewat tata kelola yang transparan, sehingga PMI menjadi organisasi kemanusiaan yang terpercaya,” ujarnya.
Lebih jauh, Sarwa Pramana menjelaskan, keberadaan PMI Banjarnegara diharapkan dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dengan mendasarkan pada tiga landasan praktis.
“Junjung tinggi kemanusiaan tanpa pembedaan, laksanakan tugas sesuai hukum yang berlaku, dan berikan manfaat bagi internal PMI dan masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, kerja sama, sinergi, dan kekompakan tim yang telah dibangun diharapkan dapat terjaga, seiring dengan kerja sama dengan pemerintah daerah dan mitra gerakan, serta menggandeng BUMD untuk memperkuat misi kemanusiaan.
*(ahr)*