Mercusuar.co, Purbalingga – Tiga hari meninggalnya pegiat kemanusian Bunda Mudjijah, puluhan relawan dari berbagai komunitas sosial melakukan doa bersama. Doa bersama dalam bentuk pembacaan surat Yasin dan tahlil dilakukan di warung Dhuafa tempat Bunda Mudjijah berkegiatan, Selasa, (2/5/2023).
Tutik Javier selaku korditor doa bersama mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendoakan almarhum Bunda Mudjijah yang baru saja meninggal, Minggu (30/4/2023).
“Ini doa bersama di hari ke 3 bunda Mudji wafat. Kami undang seluruh pegiat sosial yang selama ini sering bersinergi dengan kegiatan bunda Mudjijah, baik di BFLs, Warung Dhuafa, dan sejumlah pegiat sosial lainnya,” katanya.

Diketahui, Bunda Mudjijah, pendiri Barda Family Lumampah sodaqoh (BFLs) Purbalingga yang konsen terhadap kegiatan sosial dan kemanusiaan di Kabupaten Purbalingga beberapa hari lalu meninggal dunia karena serangan jantung.
Sebagai bentuk keperdulian terhadap almarhum Bunda Mudjijah, sejumlah pegiat sosial dan kemanusiaan yang selama ini bersama-sama Bunda Mudjijah melakukan giat sosial dan kemanusiaan melakukan do’a bersama.
“Beberpa relawan yang kami undang untuk kegiatan doa bersama ini diantaranya teman-teman di BFLS, Warung Dhuafa, SNR, SiBulan Purbalingga dan Pondok Pesantren BSA Sokawera. Karena mereka yang biasa bersinggungan langsung dengan Warung Dhuafa,” katanya.

Terkait keberlangsungan giat sosial dan kemanusiaan paska meninggalnya Bunda Mudjijah, Tutik Javier menyampaikan, kegiatan akan terus dilanjutkan oleh pengurus BFLs. Terutama terkait kegaitan di Warung Dhuafa dan Nasi Sedekah Rombongan (NSR) yang telah memilik etalase nasi gratis di 3 rumah sakit, yakni RSUD Goeteng Tanudibrata, RSU Nirmala Purbalingga, dan RSUD Banyumas.
“Kita nunggu hari berkabung ini selesai, giat BFLs maupun Warung Dhuafa dan NSR akan kita lanjutkan kembali,” terang Tutik.(Angga)