Pemkab Purbalingga Gelar Symphony Batik Purbalingga 2025, Kie Art Tampilkan Berbagai Pertunjukan Seni dan Budaya

130ecc8a 8030 41bd 8d29 7a1c1f224f20

Mercusuar.co, Purbalingga – Ribuan warga Kabupaten Purbalingga saksikan perhelatan Akbar Symphony Batik 2025 di alun-alun Purbalingga, Sabtu (25/10/2025). Mereka yang duduk di hamparan 400 balai bambu terpukau dengan berbagai penampilan yang digawangi Kie Art production.

Kie Art merupakan rumah seni dan budaya yang konsen terhadap pendidikan, edukasi seni dan budaya tradisional. Mulai dari seni rupa, musik, tari hingga produksi pagelaran. Termasuk pagelaran seni dan budaya yang ditampilkan di Symphony Batik Purbalingga 2025.

Symphony Batik Purbalingga 2025 secara maraton digarap dengan sempurna oleh Slamet Santosa sebagai Project Directior, Stage Manager oleh Adam Fauzi Guntar, Show Director Amin, Runner, Ova dan Ella.

Sedangkan Instalasi dan Pameran Seni menampilkan instalasi balai bambu”Jejak Duduk Luhur” dan pameran batik karya Kolaboratif Perajin Bambu Purbalingga dan Forum Perajin Batik Purbalingga

“Pagelaran ini menjadi yang spektakuler selama menggelar berbagai event. Karena pada pagelaran Symphony Batik ini kami tampilkan seniman-seniman berkualitas, punya talenta yang luar biasa,” ungkap Slamet Santoso, direktur Kie Art usai pagelaran Symphony Batik Purbalingga 2025 di alun-alun Purbalingga, Minggu (26/10/2025) dini hari.

Ia menyebutkan, dalam pementasan selama 4 jam, Kie Art menampilkan Fashion show busana batik, tarian klasik modern Hasta Brata dan Jiwa Eling, kemudian ditutup dengan pagelaran wayang kulit Gawang Naga Tapa.

Selama 4 jam, dari jam 19.00 – 22.30 WIB., pementasan yang ditampilkan di panggung berornamen bambu tersebut disaksikan ribuan penonton yang duduk memenuhi 400 unit balai bambu. Pertama, fashion show busana batik yang dibuka dengan penampilan tarian tradisional Hasta Brata.

Tarian Hasta Brata merupakan karya penari Hening Pambudi Larasati dari padepokan tari tradisional Sanggar Larasati, Padamara. Lima penari cantik yakni Luvitta Liestantri, Titin Martanti, Alya, Viola Olivia Az Zahra, Rrifka Dwi Yuliftia dengan gestur akrobatik dramatik, membius pengunjung hingga senyap terdiam.

Kemudian, puluhan peraga busana lenggak-lenggok pamerkan batik dan desain busana karya pengerajin Purbalingga. Diawali dengan peragaan busana oleh Bupati dan wakil Bupati, Sekda, dan sejumlah pejabat kabupaten Purbalingga, semua mengenakan busana batik produk perajin batik Purbalingga.

Di belakang pejabat kabupaten, disusul Fashion Show Batik karya Desainer Siswati, Koreografi Koko Tio. Model: Forkopimda, Kakang Mbekayu Purbalingga, SMK Bojongsari, SMK Bukateja, Gina, Arista, Melinda, Rifky, Ghania, Muna, Faikha, Erfa, Dika, Risna.

Setelah pertunjukan fashion, pengunjung kembali tersihir oleh penampilan tarian Jiwa Eling. Secara tunggal, penari Sisilia Wijayanti, tidak kalah dahsyat gerakan aerodinamis sebagaimana tarian Hasta Brata. Perpaduan klasik-modern yang dikemas dalam gerakan yang lincah dan meliuk-liuk bagai penari balet klasik Sisilia Wijayanti mampu menahan ribuan pasang mata tidak berkedip.

Sajian tarian Jiwa Eling merupakan pembuka pagelaran wayang Gawang Naga Tapa. Sebuah perhelatan wayang kontemporer, perpaduan seni pakeliran dengan konsep digital, melahirkan pertunjukan yang berbeda dari pertunjukan wayang yang semestinya.

Di balik panggung Simphony Batik Purbalingga 2025, musik Svara Gangsa menggema sebagai ilustrasi musik dari keseluruhan tampilan. Iramanya yang ritmik dinamik menambah geriap suasana panggung tanpa jeda.(Angga)

Pos terkait