MERCUSUAR.CO, Pati – Pameran seni yang diadakan oleh Pawmeran berlangsung meriah dan sukses menarik perhatian masyarakat Kabupaten Pati. Pasalnya karya seni lukis itu merupakan bentuk keresana dari masing-masing seniman.
Dengan mungusung tema “Seni Lupa”, acara tersebut diselenggarakan dalam dua hari dipengujung pergantian tahun pada, Sabtu dan Minggu (30-31/12/23) di Gudang PT. Jati Agung.
Ketua Panitia, Dean Karunia Dewandha mengaku bahwa terbentuknya acara ini merupakan idenya yang ingin menyelamatkan mantan kekasihnya dari godaan berbagai macam kegiatan di akhir tahun 2023.
“Ini sebenarnya pameran akhir tahun, ya setiap akhir tahun pasti mengadakan pameran. Ide ini muncul sebenarnya simple, karena saya mau menyelamatkan mantan gebetan saya daripada tergoda ojokan setan akhir tahun,” kata Dean belum lama ini.
Lalu, pria yang juga menjadi artworker itu langsung bergegas menghubungi teman senimannya yang berasa di Kota Bumi Mina Tani untuk merancang kegiatan tersebut.
Selain itu, tak hanya pameran seni lukis yang menyongsong dari keresahan masing-masing seniman saja yang dipamerkan. Namun ada beberapa kegiatan yakni, mural jamming, graffiti, perfom art, disk joki, bedah buku, screaning film serta pasar gratis.
“Dikemas seperti event masa kini, pawmeran hadir berbeda dari pameran sebelumnya, dan uniknya setiap seniman yang ikut mempunyai keresahan masing masing,” ujar pria yang dikenal dengan nama Freakboy.
Lebih lanjut, adapun masing-masing seniman itu punya keresahan tersendiri dalam bentuk lukisanya. Seperti seniman Freakboy yang melakukan demontrasi lewat media lukis, ada Ciggy yang selalu resah dengan sampah sehingga membuat sampah yang tidak bisa terurau menjadi karya.
Kemudian, seniman Phand nama trendnya yang mengerahkan semua kemampuan seni yang dimiliki untuk balas dendam terhadap apa yang ia alami selama hidupnya. Dan Gaso yang mengakat tema ketakuan sesuai apa yang dia rasakan setiap hari.
Terakhir, ada seniman Ambrdl yang memamerkan karya seni lukisnya dari tema seniman muda dan tua ada sekat. Menurutnya, faktor itu karena kurang dekatnya seniman muda dan senior di kota Pati.