Mercusuar.co, Purbalinga – Mengulik kembali batik lawas (lama) yang klasik, unik, dan sulit, puluhan pembatik yang tergabung dalam koperasi batik Wastralingga menggelar acara Kelas Batik di Museum Soegarda Purbakawatja Dinas Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Senin, (5/12/2022). Kegiatan tersebut bertujuan merevitalisasi batik klasik yang bernama batik Naga Tapa.
“Batik Naga Tapa yang berada di museum sudah rapuh, karena sudah terlalu lama. Menurut sejarah batik Naga Tapa yang ada di museum itu dulunya dibuat oleh Ibu Sugiarti, salah satu putri Bupati Dipokusumo IV,” kata Pengawas Koperasi Batik Wastralingga, Titin Wahyuningsih kepada Mercusuar.co, Selasa (6/12/20222).
Titin menjelaskan, dalam giat Kelas Membatik yang didanai oleh DAK Nonfisik Museum Kemendikbud Tahun 2022 melibatkan 17 orang pembatik Wastralingga. Kelas ini menurutnya sebagai kelas pelatihan membatik model klasik batik Naga Tapa.
“Batik Naga Tapa bentuknya unik, klasik, dan sulit. Jadi butuh pelatihan untuk bisa membuatnya lagi. Kita berusaha mengulik kembali batik lama, batik yang sudah sulit dijumpai,” jelas pengusaha Tien Batik asal desa Mangunegara, Kecamatan Mrebet ini.
Dalam pelaksanaan kelas membatik tersebut disampaikan merupakan kerjasama Koperasi Batik Wastralingga bekerjasama dengan Museum Soegarda Purbakawatja Dinas Kebudayaan Kabupaten Purbalingga.

“Ini kegiatan kerjasama Wastralingga dengan Museum Soegarda Purbakawatja. Pelaksanaannya juga di museum Soegarda,” ujarnya.
Pencapaian dari Kelas Membatik tersebut, menurut Titin adalah memperkaya khasanah batik sekaligus merevitalisasi batik-batik motif lama yang sudah mulai banyak dilupakan oleh para pemabtik, dan juga mulai tidak lagi dikenali masyarakat. Namun menurutnya masih ada beberapa pemabtik yang menyimpan produk lama, seperti pembatik Desa Pekiringan dan Limbasari.
“Kalau saya sendiri masih menyimpan batik-batik motif lama, tapi sudah tidak memproduksi lagi. Padahal ini penting dikembangkan lagi sebagai motif yang bisa diperbaharui dengan cara mudah dan cepat. Karena, disamping sebagai pengkayaan motif, juga sebagai pengetahuan sejarah batik di Purbalingga,” terangnya.

Sementara itu, Ketua FPBP, Yoga Prabowo menyampaikan ucapan terimakasih atas terlaksananya Kelas Membatik yang dilakukan sehari di museum Soegarda Purbakawatja, Senin (5/12/2022). Acara Kelas Membatik bersama Museum Soegarda Purbalingga telah di laksanakan, lancar dan sukses tanpa halangan apapun.
“Terimakasih kepada rekan-rekan pembatik anggota Koperasi Batik Wastralingga atas partisipasinya belajar dan sinau bareng. Salah satunya “trik” membuat batik klasik dengan mudah, cepat, dan hasil yang memuaskan. Semoga berkah dan bermanfaat bagi kita semua,” ucapnya.(Angga)