MERCUSUAR.CO, Bogor – Polisi telah mengungkap awal mula kasus perundungan yang menimpa seorang siswi SMP di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menurut Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, dua siswi yang diduga menjadi pelaku bullying terhadap korban sebelumnya mengajak korban untuk ‘ngopi’, namun malah melakukan aksi perundungan terhadapnya.
“Sepertinya mereka saling kenal, karena ada kecurigaan yang satu memfitnah satunya. Lalu ada pembicaraan nggak benar, sehingga mereka merasa kesal. Ini kan sebenernya permasalahan-permasalahan anak sekolah, tapi kan mereka selesaikan dengan kekerasan itu, makanya jadi tindak pidana,” ujar Arya.
Arya menambahkan bahwa pelaku mengajak korban untuk ngopi di suatu tempat dengan tujuan untuk membicarakan masalah tersebut, namun ternyata melakukan aksi perundungan. Pihak kepolisian masih dalam proses penyelidikan untuk mengetahui apakah pelaku merencanakan aksi perundungan tersebut.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat korban mengalami penganiayaan oleh sejumlah remaja perempuan lainnya. Korban, yang masih mengenakan seragam sekolah, terlihat dikerubungi dan diduga menjadi korban bullying.
Sekolah tempat korban belajar, SMP Albasyariah, menyatakan bahwa perundungan tersebut dipicu oleh masalah cowok. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Albasyariah, Uus Sharahoh, menjelaskan bahwa awal pemicu perundungan adalah saling balas lontaran kata-kata dari korban dan pelaku, yang diduga dipicu oleh perebutan pacar.
“Kemungkinan ya (ada lontaran kata-kata) karena dari awal memang rebutan pacar, jadi ada kata-kata yang saling dilemparkan, tapi yang jelas belum sampai kami tanyakan secara langsung. Cuma rumornya seperti itu,” ujar Uus.