Kematian Covid-19 Naik 36 Persen, Jawa Tengah Tertinggi

kematian covid
Mercusuar/Dok -Pemakaman pasien positif Covid-19 di Comal pasca-lebaran kemarin.

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, Satgas Covid-19 mencatat kasus Covid-19 secara nasional mengalami kenaikan 34,6 persen, kasus kematian naik 36,2 persen dan kasus kesembuhan dari Covid-19 juga naik 32,5 persen.

Berdasarkan analisa data Covid-19 per 4 Juli 2021 yang dirilis pada 7 Juli 2021 jumlah kasus aktif nasional tercatat 295.228 (12,93 persen), kasus sembuh 1.928.274 (84,42 persen), kasus meninggal 60.582 (2,65 persen).

Jika dibandingkan kasus aktif dunia 6,32 persen atau selisih +6,61  persen, kasus sembuh 91,52 persen  atau selisih -7,10  persen dan kasus meninggal 2,16 persen selisih  +0,49 persen.

Dalam sepekan kasus Covid-19 mengalami kenaikan kasus 34,6 persen (125.396  menjadi 168.767). Dari 34 provinsi di Tanah Air hanya tiga provinsi mengalami penurunan kasus dan 31 provinsi lainnya mengalami kenaikan.

Yang mengembirakan dari lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi dalam sepekan terakhir, tidak ada nama Jawa Tengah yang terlempar dari lima besar.

Urutan pertama tertinggi tercatat DKI Jakarta  naik 31,5 persen (46.025 menjadi 60.533), disusul Jawa Barat naik 43,7 persen (23.735 menjadi 34.102).

Kemudian, Jawa Timur naik 47,3 persen (6.136 menjadi 9.041), DI Yogyakarta naik 41,6 persen (5.218 menjadi 7.391), dan Kalimantan Timur naik 78,8 persen (2.220 menjadi 3.969).

Namun yang memprihatinkan angka kasus kematian Covid-19 Jawa Tengah tertinggi secara nasional. Pada pekan ini kasus kematian Covid-19 RI naik 36,2 persen (2.456 menjadi 3.346).

Di mana Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kenaikan angka kematian tertinggi yakni naik 93,1 persen (450 menjadi 869), disusul Jawa Timur naik 56,8 persen (359 menjadi 563).

Kemudian, DI Yogyakarta naik 92 persen (112 menjadi 215), Kalimantan Timur naik lebih dari 2x lipat (30 menjadi 82), dan kelima DKI Jakarta naik 7,2 persen (400 menjadi 429).

Satgas juga mencatat lima provinsi dengan jumlah kasus tertinggi dalam sepekan ini. Jawa Tengah urutan ketiga setelah DKI Jakarta (580.584), Jawa Barat (402.407), Jawa Tengah (265.267), Jawa Timur (178.725)  dan Kalimantan Timur (79.848).

Adapun lima provinsi dengan jumlah kasus terendah, Maluku Utara (5.827), Gorontalo (5,913), Sulawesi Barat (6.043), Maluku (9.067) dan Bengkulu (10.778).

Pada jumlah kematian kumulatif terbanyak Jawa Timur berada di peringkat pertama dengan 12.926 kasus meninggal, disusul Jawa Tengah (11.234), DKI Jakarta (8.597), Jawa Barat (5.558) dan Riau (1.966)

Pada angka kesembuhan di level nasional mengalami kenaikan jika dibandingkan pekan sebelumnya, yakni naik sebesar 32,5 persen (57.996 menjadi 76.808 orang). Dari lima provinsi dengan kenaikan angka kesembuhan tertinggi tidak ada nama Jawa Tengah.

Urutan pertama kenaikan kesembuhan tertinggi yakni DKI Jakarta naik 62,6 persen (18.745 menjadi 30.743), Jawa Barat naik 37,1 persen (8.633 menjadi 11.836).

Lalu, Jawa Timur naik 46,2 persen (3.147 menjadi 4.601), DI Yogyakarta naik 49,7 persen (1.827 menjadi 2.735) dan Kalimantan Timur naik 86 perseen  (630 menjadi 1.172).

Namun kumulatif kesembuhan di Jawa Tengah tertinggi nomor 3 secara nasional. Provinsi dengan jumlah kesembuhan kumulatif terbanyak yakni DKI Jakarta (484.722), Jawa Barat (331.517), Jawa Tengah (212.621), Jawa Timur (154.240) dan Kalimantan Timur (72.297).

Dalam sepekan terakhir 10 provinsi mencatat angka kesembuhan di atas 90 persen dan kasus aktif di bawah 10 persen yang didominasi provinsi di luar Jawa, tidak satu pun berada di Jawa.

Ke-10 provinsi itu Sulawesi Selatan (95,18 persen dan  3,29 persen), Kalimantan Selatan (94,13 persen dan  2,94 persen), Gorontalo (93,23 persen dan  3,64 persen), dan Sulawesi Utara (92,72 persen dan  3,92 persen).

Selanjutnya, Riau (92,17 persen dan  5,11 persen), Kepulauan Bangka Belitung (92,03 persen dan  6,44 persen), Sulawesi Tengah (91,69 persen dan  5,38 persen).

Lalu, Sulawesi Barat (91,69 persen dan  6,27 persen), Kalimantan Timur (90,55 persen dan 7,11 persen) dan Kalimantan Utara (92,73 persen dan 5,74 persen).

Pos terkait