Kasus Mingguan Covid-19 Menurun, Indonesia Siap Fokus Jajaki Endemik

3819719712

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Kasus Mingguan positif Covid-19 di Indonesia mengalami tren positif. Data per 26 September 2021 ada penambahan sebanyak 17.250 kasus. Sementara tahun lalu tepatnya per 24 Agustus 2020 kasus mingguan RI sebesar 18.675 kasus. Ini artinya terjadi penurunan sekitar 20 kali lipat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa target Indonesia saat ini adalah untuk menekan penambahan kasus Covid-19 mingguan serendah-rendahnya.

“Paling tidak, bisa dicapai angka di bawah 10.000 kasus per minggu. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa kondisi Covid-19 di Indonesia terkendali dan siap untuk berfokus menuju endemik Covid-19,” katanya dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan di Graha BNPB, Selasa 28 September 2021, yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Pencapaian baik ini merupakan pembelajaran menghadapai krisis pandemi Covid-19 dalam satu setengah tahun ke belakang.

Pembelajaran membuahkan perbaikan seiring berjalannya waktu.

Dalam menghadapi lonjakan kasus yang lalu, beberapa strategi dan kebijakan telah dijalankan.

Seperti pada tahun lalu dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau (PSBB) dengan penyesuaian menjadi PSBB transisi.

Hanya saja, PSBB tidak diterapkan merata di wilayah Indonesia.

Lalu, menghadapi lonjakan kasus di tahun 2021, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan.

PPKM berhasil menurunkan laju kasus tidak hanya pada lonjakan kasus pertama namun juga, pada lonjakan kasus kedua yang 4 kali lebih tinggi.

Keberhasilan PPKM ini didukung oleh beberapa hal.

Pertama, kebijakan PPKM berlapis dimulai dari pembatasan mobilitas dalam dan luar negeri, pengaturan aktivitas sosial-ekonomi hingga pengaturan pada pintu masuk negara.

Kedua, kebijakan berlapis secara serentak di Indonesia berhasil menekan dan menurunkan jumlah kasus secara menyeluruh dan maksimal.

Ketiga, komando pengendalian Covid-19 oleh pemerintah pusat yang berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui koordinasi rutin mingguan hingga saat ini.

Keempat, pemerintah menggunakan data kasus dan data penunjang lain yang riil sebagai dasar perumusan kebijakan, contohnya penentuan zonasi dan level PPKM suatu daerah.

Kelima, pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan pelaku perjalanan internasional dengan melakukan skrining dan karantina agar apapun varian yang muncul dapat dicegah masuk ke Indonesia.

“Penting untuk dipahami bahwa kelima hal ini merupakan modal ketahanan bangsa yang sudah mulai terbentuk dan semakin kuat seiring dengan berjalannya waktu,” tambah Wiku.

Dalam upaya menuju endemi, resiliensi dan kesigapan daerah dalam mengamati dan merespon kondisi di daerahnya harus terus ditingkatkan.

Kemudian, dengan kebijakan yang efektif dan tepat sasaran dari pemerintah serta kepatuhan masyarakat dalam menjalankannya, bukan tidak mungkin Indonesia akan terbebas dari pandemi dan mencapai tatanan masyarakat produktif yang aman Covid-19.

Pos terkait