Iran Klaim Hamster Kombat Ancam Stabilitas Nasional: Game atau Alat Soft Power?

Iran Klaim Hamster Kombat Ancam Stabilitas Nasional: Game atau Alat Soft Power? ilustrasi coinvestasi.com
Iran Klaim Hamster Kombat Ancam Stabilitas Nasional: Game atau Alat Soft Power? ilustrasi coinvestasi.com

MERCUSUAR.CO, Wonosobo, 27 Juni 2024Hamster Kombat, permainan kripto berbasis Telegram yang mengusung konsep tap-to-earn, kini tengah meraih popularitas besar di seluruh dunia, termasuk di Iran. Game ini menarik minat banyak orang dengan gameplay yang sederhana dan peluang untuk mendapatkan airdrop token, menjadikannya sensasi global.

Popularitas dan Kontroversi di Iran

Meski begitu, di tengah popularitasnya yang meroket, Hamster Kombat menjadi pusat kontroversi di Iran. Pemerintah Iran memandang permainan ini sebagai ancaman terhadap stabilitas negara. Menurut laporan dari AP News, Wakil Kepala Militer Iran, Habibollah Sayyari, menuduh Hamster Kombat sebagai alat soft power yang digunakan oleh negara-negara Barat untuk mengalihkan perhatian masyarakat Iran dari pemilihan presiden yang akan datang pada 28 Juni 2024. Pemilihan ini dijadwalkan untuk menggantikan mantan Presiden Iran Ebrahim Raisi yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Mei 2024.

Sayyari menyatakan kekhawatirannya bahwa kecanduan masyarakat Iran terhadap Hamster Kombat dapat mengalihkan perhatian mereka dari isu-isu kritis seperti inflasi tinggi, pengangguran, dan sanksi internasional. “Kekuatan Barat berusaha mengalihkan perhatian rakyat Iran dari pemilihan presiden sehingga mereka tidak akan memperhatikan rencana para kandidat dan gagal memilih kandidat terbaik,” ujarnya.

Kondisi Ekonomi Iran yang Memprihatinkan

Kekhawatiran Sayyari tidaklah tanpa dasar, mengingat kondisi ekonomi Iran yang sedang terpuruk. Nilai tukar 1 dolar AS kini setara dengan 580.000 rial Iran, dan 1 rupiah Indonesia setara dengan 2,57 rial. Depresiasi yang cepat selama bertahun-tahun telah menggerus nilai rekening bank, dana pensiun, dan kepemilikan lainnya, menambah beban ekonomi bagi masyarakat Iran.

Komentar Sayyari juga sejalan dengan pandangan pemuka agama di Iran, Ayatollah Nasser Makarem Shirazi, yang mengkritik mata uang kripto sebagai “sumber dari banyak penyalahgunaan”. Shirazi menegaskan bahwa masyarakat tidak seharusnya menggunakan aplikasi seperti Hamster Kombat atau aplikasi lainnya yang melibatkan Bitcoin.

Hamster Kombat: Mengumpulkan Ratusan Juta Pengguna

Meski menghadapi kontroversi di Iran, Hamster Kombat terus menarik minat yang luar biasa di seluruh dunia. Pada 24 Juni 2024, pengembang Hamster Kombat mengumumkan bahwa permainan ini kini telah menarik 200 juta pemain, mewakili bagian signifikan dari 900 juta pengguna Telegram. Angka ini melonjak dari 150 juta pemain hanya dalam sepuluh hari.

Peningkatan popularitas ini didorong oleh promosi intensif dan potensi airdrop token bagi pemain yang memenuhi syarat. Token HMSTR kini telah masuk ke dalam daftar pre-market exchange kripto terkemuka seperti KuCoin dan Gate.io. Pengembang juga mengungkapkan rencana untuk meluncurkan token di jaringan The Open Network (TON) pada Juli mendatang, mengikuti jejak sukses Notcoin, game clicker serupa yang diluncurkan awal tahun ini dan berhasil menarik 35 juta pemain di TON.

Masa Depan Hamster Kombat

Dengan rencana ekspansi dan peluncuran token di jaringan TON, Hamster Kombat tampaknya siap untuk terus tumbuh dan menarik lebih banyak pengguna di seluruh dunia. Meskipun menghadapi tantangan dan kontroversi, terutama di Iran, potensi game ini dalam dunia kripto dan teknologi blockchain tidak bisa diabaikan. Para pengembang berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pengalaman bermain yang menarik bagi para pemainnya.

Pos terkait