Hati-Hati! Kelebihan Garam Bisa Picu Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa picu ginjal kronis.
Kelebihan garam bisa picu ginjal kronis.

MERCUSUAR.CO, Wonosobo Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menambah garam pada makanan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal kronis, terutama pada individu dengan indeks massa tubuh atau tingkat aktivitas fisik yang rendah.

Riset ini melibatkan analisis terhadap 465.288 responden dari UK Biobank, sebuah database biomedis besar di Inggris. Responden yang menjadi subjek penelitian merupakan orang dewasa dengan rentang usia antara 37 hingga 73 tahun. Temuan penelitian ini diungkapkan dalam jurnal JAMA Open dengan judul ‘Self-Reported Frequency of Adding Salt to Food and Risk of Incident Chronic Kidney Disease.’

Bacaan Lainnya

Parameter penambahan garam ini dikategorikan pada level:

  • Tidak pernah atau jarang
  • Kadang-kadang
  • Biasanya
  • Selalu atau sering

Berita positifnya adalah, mayoritas responden cenderung tidak menambahkan garam secara berlebihan pada makanan mereka. Hal ini terlihat dari hasil penelitian di mana hanya 11.601 pria dan 10.757 wanita yang termasuk dalam kategori ‘selalu’ menambahkan garam pada makanan mereka.

“Dalam penelitian ini, kami menganalisis hubungan frekuensi penambahan garam pada makanan dengan kejadian CKD (penyakit ginjal kronis) di antara orang dewasa yang dilaporkan sendiri dari penelitian UK Biobank (UKB),” ujar tim peneliti di jurnal JAMA Open.

Peserta yang cenderung menambahkan garam pada makanannya termasuk dalam kelompok perokok dan penderita diabetes, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak menambahkan garam pada makanan mereka.

Mereka yang sering menambahkan garam pada makanan memiliki skor diet yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang jarang menambahkan garam pada makanan. Peneliti menyatakan bahwa temuan ini dapat dijadikan pedoman bagi seseorang untuk mengurangi konsumsi garam pada makanan sebagai upaya menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.

“Kami baru-baru ini menemukan bahwa frekuensi penambahan garam pada makanan yang dilaporkan lebih tinggi (biasanya saat makan), perilaku makan umum yang dibentuk oleh preferensi jangka panjang seseorang terhadap rasa asin pada makanan dan kebiasaan asupan garam, berkaitan dengan peningkatan risiko kardiovaskular, mortalitas prematur dan diabetes tipe 2,” kata tim peneliti.

Penemuan yang dilakukan oleh para peneliti ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menyelidiki korelasi antara asupan natrium makanan dan risiko penyakit ginjal kronis.

Hasil penelitian terkini ini juga konsisten dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan sampel urine 24 jam, di mana ditemukan adanya hubungan positif antara asupan natrium dan penurunan fungsi ginjal.

Pos terkait