MERCUSUAR.CO, Chicago – Pelemahan dolar mendorong emas berbalik menguat dari kerugian dua hari sebelumnya pada akhir perdagangan, Rabu (Kamis pagi WIB).
Selain itu, investor menggunakan kemunduran di sesi sebelumnya untuk membeli emas sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar yang lebih luas di tengah kekhawatiran atas dampak varian baru virus Covid-19 Omicron.
Untuk pengiriman Februari, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 7,8 dolar AS atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada 1.784,30 dolar AS per ounce.
Di pasar spot, emas naik 0,40 persen menjadi diperdagangkan di 1.780,05 dolar AS per ounce pada pukul 19.33 GMT.
Selasa 30 November 2021, emas berjangka jatuh 8,7 dolar AS atau 0,49 persen menjadi 1.776,50 dolar AS, setelah turun 2,90 dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.785,20 dolar AS awal pekan ini.
Kejatuhan emas terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa Bank Sentral akan membahas apakah akan mengakhiri pembelian obligasi lebih awal dari yang diperkirakan dalam pertemuan Desember.
“Kekhawatiran atas varian baru virus juga mendukung emas karena pembatasan baru akan memperlambat ekonomi global, dengan dolar yang lebih lemah meningkatkan permintaan untuk logam safe-haven,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Kenaikan emas datang bersamaan dengan rebound tajam dalam ekuitas, bahkan ketika AS memberlakukan aturan pengujian Covid-19 yang lebih ketat bagi para pengguna pesawat terbang, sementara lebih banyak negara memperketat perbatasan mereka.
“Emas sedang berjuang untuk momentum di kedua arah yang sedikit aneh mengingat imbal hasil masih rendah dan dolar melemah. Pasar berombak dengan kecemasan yang mendasarinya untuk harus lebih mendukung harga emas, tetapi ketidakmampuannya untuk menyeret dirinya kembali di atas 1.800 dolar AS, bukanlah pertanda bagus,” ujar Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA
Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa bunga.
Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 47,6 sen atau 2,09 persen, menjadi ditutup pada 22,339 dolar AS per ounce.
Kemudian, platinum untuk pengiriman Januari naik 7,9 dolar AS atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 935,20 dolar AS per ounce.