MERCUSUAR.CO, Sleman – Bantuan sosial (bansos) reguler berupa Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan pangan non tunai telah disalurkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Sleman sejak awal Juli lalu.
Adapun Bantuan Sosial Tunai (BST) yang khusus diperuntukkan warga terdampak pandemi Covid-19, rencananya baru akan disalurkan Kamis (29/7) mendatang melalui PT Pos.
“Untuk BST, jumlah penerimanya 38.393 KPM (keluarga penerima manfaat). Namun sangat mungkin ada data susulan,” kata Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsos Sleman Feri Istanto, Selasa (27/7).
Sebagaimana diketahui, BST yang diserahkan pada Juli ini merupakan bantuan periode Mei-Juni 2021. Alokasinya berupa uang senilai Rp 600 ribu, dan 10 kg beras kualitas medium.
Untuk PKH, sasarannya berjumlah 37.807 KPM. Sedianya, jadwal penyaluran PKH dilaksanakan pada bulan Agustus. Namun karena ada penerapan PPKM Darurat, pendistribusiannya dipercepat ke awal Juli.
Adapun program bantuan pangan non tunai, penyaluran pada bulan ini merupakan jatah untuk tiga bulan yakni Juli, Agustus, dan September. Target penerimanya sebanyak 81.250 KPM.
“Penyedia beras program bansos adalah Perum Bulog. Keseluruhan kuotanya 84.118 penerima untuk tiga program bansos tersebut,” jelasnya.
Sementara bagi warga yang belum masuk daftar sebagai penerima bansos, pusat menyiapkan bantuan beras 5 kg.
Alokasi yang disediakan sebanyak 6.600 paket yang dibagikan oleh tiga institusi. Perinciannya, penyaluran oleh Pemkab Sleman sejumlah 3.000 paket, Polres 2.000 paket, dan Kodim 1.600 paket.
Bantuan lewat Polres dan Kodim saat ini sudah tersalurkan, sedangkan pendistribusian melalui Pemkab masih menunggu datangnya stok beras.
“Bantuan beras 5 kg ini ditujukan KPM yang tidak mendapatkan bansos sama sekali, dan berasal dari kalangan tidak mampu atau terdampak PPKM. Pendataan penerimanya melalui pemerintah desa,” ujar Feri.
Selain bansos yang bersumber anggaran dari pusat, Pemkab Sleman di dalam anggaran daerahnya juga mengalokasikan bansos bagi kalangan rentan seperti penyandang difabel berat, lansia, dan anak telantar.
Untuk bantuan bagi difabel berat, wujudnya berupa uang Rp 500 ribu per bulan selama satu tahun yang diperuntukkan 400 orang sasaran. Bantuan diberikan per semester dan telah terealisasi.
“Bansos bagi 6.000 lansia, dan 2.300 anak telantar masih diproses. Secepatnya akan disalurkan,” tandasnya.