MERCUSUAR.CO, Cilacap – Banjir melanda Kecamatan Jeruklegi, dan Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Rabu (21/7).
Dalam peristiwa itu ratusan rumah warga, masjid, dan jalan nasional terendam. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Heru Kurniawan mengatakan, di Kecamatan Jeruklegi, banjir terjadi di Desa Cilibang. Di desa ini ruas jalan nasional Wangon-Cilacap terendam.
Kemudian Desa Jeruklegi terdapat 50 unit rumah terendam, dan 15 KK di tiga RTmengungsi. Kemudian Desa Sawangan, di sini Sungai Brokeh meluap mengakibatkan akses jalan sawangan menuju Desa Mentasan Kecamatan Kawunganten terhambat.
Desa Prapagan, di desa ini 4 KK terdampak banjir. Desa Brebeg, ruas Jalan Jeruklegi Kulon-Brebeg terendam sedalam 1 meter. Selanjutnya Desa Jambusari di desa ini ada dua KK yang terdampak banjir. Sementara di Kecamatan Kawunganten banjir terjadi di Desa Kalijeruk.
Di desa ini, akibat luapan Sungai Cibereum air merendam Jalan Kalijeruk-Kawunganten di Dusun Bulaktegal Anyar dengan ketinggian 50-70 cm. Selain itu banjir merendam 30 Ha Areal persawahan, dan 120 unit rumah. Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi yang ditemui di lokasi banjir mengatakan, penyebab banjir diperkirakan akibat hujan deras di daerah hulu.
Sementara di hilir, yang menjadi muara terjadi pasang, dan wilayah yang mengalami banjir berada di daerah cekungan yang lebih rendah. ”Dari penuturan warga, banjir di sini terakhir kali terjadi 10 tahun lalu,” ucapnya di lokasi banjir.
Siklus
Kasi Rekonstruksi BPBD Cilacap Basuki Wibowo menambahkan, banjir di lokasi memang terjadi sekitar 10 tahun lalu. Menurutnya hal itu seperti sebuah siklus.
”Ada semacam siklus beberapa tahunan, sebab hujan hanya terjadi dalam satu malam itu juga tidak full semalaman,” ungkapnya.
Menurutnya, hujan mulai turun sekitar pukul 03.00, dan pukul 05.00 banjir sudah menggenang. Ia mengatakan, melihat banjir yang terjadi dengan cepat dimungkinkan terjadi sumbatan di aliran sungai. Selain itu, di muara yaitu Bengawan Donan juga sedang pasang, dan daerah yang banjir saat ini termasuk titik yang terendah.
”Sumbatan bisa sampah, bisa juga sedimentasi, bila melihat karakteristiknya yang cepat,” ujarnya. Sementara itu, akibat banjir arus lalu lintas di jalur Wangon-Cilacap dan Kawunganten- Jeruklegi lumpuh sejak pukul 05.00. Arus lalu lintas di dua ruas jalan tersebut mulai berangsur normal sekitar pukul 11.00.