MERCUSUAR.CO, Boyolali – Menyusul temuan adanya puluhan hewan ternak di Boyolali yang positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah Kabupaten Boyolali memutuskan untuk menutup seentara pasar hewan di wilayah Boyolali. Penutupan sementara pasar hewan di Boyolali akan diberlkukan mulai 27 Mei hingga 10 Juni 2022 mendatang.
Menurut Bupati Boyolali, M. Said Hidayat sedikitya terdapat lima pasar hewan di wilayah Boyolali yang akan ditutup sementara. Ke lima psar hewan tersebut adalah pasar hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, pasar hewan Karanggede dan pasar hewan Kalioso di Kecamatan Nogosari serta pasar hewan Simo dan pasar hewan Ampel.
“ Ada 5 pasar hewan yang kita tutup sementara, penutupan ini dilakukan untuk menekan penyebaran PMK pada hewan ternak yang ada di wilayah Boyolali,” kata Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, Rabu (25/5/2022).
Bupati menambahkan selama penutupan pasar hewan, Pemerintah Kabupaten Boyolali bekerjasama dengan PMI Boyolali akan melakukan penyemprotan disinfektan untuk menekan penyebaran PMK.
“ Selama penutupan akan kita lakukan penyemprotan disinfektan agar penyebaran PMK bisa dikendalikan,” tambah Bupati.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan sebelumnya terdapat laporan sebanyak 15 hewan ternak di Kecamatan Mojosongo tekena dampak PMK kemudian ada tambahan enam hewan ternak di Kecamatan Ampel yang juga mengidap PMK sehingga total ada 21 hewan ternak yang terkena PMK.
“ Per 25 Mei kami sudah melakukan tracking sebanyak 4.473 hewan ternak, dari hasil tersebut ada 360 suspek. Kemudian positif 21 dan dari yang positif dan suspek itu sembuh 41,” kata Lusi.
Dari jumlah tersebut Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Ampel menjadi zona merah penyebaran PMK pada hewan ternak. Sementara ada enam kecamatan yang masuk zona kuning PMK yaitu Kecamatan Selo, Kecamatan Gladagsari, Musuk, Cepogo, Tamansari dan Kecamatan Karanggede.
“ Kita akan terus melakukan tracking dan kita akan lakukan penyemprotan di semua pasar hewan dan kandang para peternak. Kita juga akan melakukan pengobatan bagi hewan ternak yang suspek dan positif,” ujarnya. (fen)