SMKN Jateng Kampus Pati Terima 48 Siswa Baru

Serah terima siswa SMKN Jateng Pati5 1024x576 1

Mercusuar.co, Pati – Sebanyak 48 siswa baru SMKN Jateng Kampus Pati, akan menjalani kehidupan asrama selama menempuh pendidikan di sekolah yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Kepala SMKN Jateng Kampus Pati, Hardo Sujatmiko menjelaskan, siswa-siswa itu mendapatkan pendidikan secara gratis oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Mulai dari masuk hingga lulus. Mulai dari peralatan sekolah hingga biaya pendidikan.

Bacaan Lainnya

“Ada dua jurusan, yakni jurusan Agrobisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dan tehnik Body Otomotif. Setiap tahun masing-masing ada 24 siswa. Jadi kita menerima 48 siswa tahun 2022 ini. Jumlah keseluruhan 144 siswa,” ujar Hardo.

Selain di Kabupaten Pati, SMKN Jateng juga berdiri di dua kabupaten/ kota lainnya, yakni Purbalingga dan Kota Semarang.

“Sistem pendidikan yang memberikan kesempatan kepada warga di Jawa Tengah dari keluarga yang kurang mampu, untuk diangkat derajatnya melalui jalur pendidikan,” tandas dia.

.Serah terima siswa SMKN Jateng Pati2 1024x576 1

Sementara itu, isak tangis mewarnai acara serah terima siswa baru dari orang tua kepada SMKN Jawa Tengah Pati, Selasa (12/7) siang.

Heni, tak henti memeluk putrinya, Laura Nisa sembari menyeka air matanya. Ia datang dari Kebumen untuk mempercayakan pendidikan putrinya itu kepada SMKN Jawa Tengah Pati.

“Saya senang dan bangga juga, bagaimana ya nggak bisa dibayangkan (bisa sekolah di sini),” tutur Heni.

Rasa senang dan bangga itu, karena Heni menilai SMKN Jawa Tengah mampu menjadi jalan bagi anaknya untuk mewujudkan cita-cita.

“Saya asli Kebumen. Satu saya ingin yang terbaik buat anakku. Aku merasa SMKN Jateng adalah sekolah yang terbaik,” terangnya.

Luapan kebahagiaan bercampur dengan rasa haru itu yang membuatnya tak mampu menahan air matanya.

“Jujur karena saya orang gak punya, Pak. Suami sudah meninggal, ini anak yatim. Dan saya hanya penjual sayur,” imbuh Heni.

Sementara, Laura yang masih berada dalam pelukan ibunya bertekad ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang dokter.

“Saya ingin jadi dokter, dan bekerja di Jepang,” paparnya.(ap)

Pos terkait