Gus Yasin: 60 Mustahik Diberi Pelatihan Kuliner Sebagai Upaya Pemerintah Mengurangi Kemiskinan di Jateng

IMG 20220606 WA0124

Mercusuar.co, Pati – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menghadiri acara Pelatihan UMKM Mustahik Produk Bidang Usaha Boga untuk Santri Gayeng Nusantara Jawa Tengah, di SMKN Jateng kampus Pati, Senin (6/6).

Wakil Gubernur Jawa Tengah yang akrab disapa Gus Yasin tersebut melihat, pelatihan kuliner ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi kemiskinan di Jawa Tengah. Tentunya, dengan memanfaatkan dana Zakat, Infak, Shodaqoh (ZIS) yang dihimpun oleh Baznas Jateng.

Perlu diketahui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan pelatihan kuliner bagi 60 orang mustahik. Pelatihan yang digelar di SMKN Jateng tersebut merupakan program kerja sama Pemprov Jateng dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng, dan Santri Gayeng Nusantara (SGN) Jateng.

Gus Yasin berharap agar kelanjutannya peserta terus mendapat dukungan. Misalnya, setelah pelatihan peserta bisa didorong agar mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Tak hanya itu, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, peserta juga perlu mendapatkan sertifikat halal.

“Apalagi, anda semua setelah dilatih, nanti juga pasti akan didorong di kemudian hari, anda semua ada izin, bentuknya PIRT. Kalau sudah dapat PIRT, nanti saya minta agar didorong lagi, mengurus sertifikat halal. Ini penting, karena bisa meningkatkan kemantapan konsumen,” kata Gus Yasin.

IMG 20220606 WA0123

Para mustahik (penerima manfaat), lanjut wagub, mendapatkan manfaat bukan berupa uang, melainkan pelatihan-pelatihan. Sehingga, mereka nantinya bisa berusaha dan terus mengembangkan usahanya.

“Uang Baznas bukan hanya dibagikan kepada mustahik. Tapi bagaimana caranya agar dana yang terhimpun ini bisa berkembang, namun tidak menyalahi aturan. Nah mustahik diberi pelatihan, dibantu, dikembangkan usahanya. Nanti yang tadinya menerima zakat, kemudian hari ikut memberikan zakat,” papar wagub.

Ketua Baznas Jateng, Ahmad Daroji mengatakan, pelatihan kuliner dipilih supaya mustahik memiliki keterampilan yang dibutuhkan orang lain. Sehingga peluang untuk membuka usaha di bidang tersebut sangat tinggi.

Daroji berharap, para mustahik yang saat ini dilatih, mendatang bisa menuai kesuksesan. Dia ingin agar mereka juga bisa memberikan zakat setelah usahanya berhasil.

“Boga ini sudah dikembangkan di beberapa daerah. Dengan pelatihan ini nanti (mustahik) bisa mengembangkan usahanya. Setelah kita teliti, hampir semuanya berhasil. Mereka mustahik, lama-lama sudah bisa berdiri sendiri bahkan (memberi) infak,” kata Daroji.

Pos terkait