Bupati Eisti dan Forkopimda Gelar Dialog Untuk Menjaga Kondusifitas Perayaan Idul Fitri 1443 H

1651125875potensi

Mercusuar.co, Demak – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar Dialog Untuk Menjaga Kondusifitas di Bulan Ramadhan dan Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Kegiatan dilaksanakan di Aula Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak, Kamis (28/04).

Acara tersebut di hadiri Bupati Demak Eisti’anah, Wakil Bupati Ali Makhsun, Ketua DPRD, Kajari, Dandin 0716/Demak,  Ketua PN, Pj Sekda Demak.

Agenda kegiatan itu sendiri untuk menyongsong Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H, serta mengantisipasi potensi kerawanan pada obyek wisata.

Sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pemerintah secara resmi mengizinkan masyarakat untuk dapat kembali melakukan perjalanan mudik setelah dua kali lebaran Pemerintah melarang kegiatan mudik. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Demak perlu mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi pemudik dan libur panjang Idul Fitri.

Dalam sambutan pengarahannya, Bupati Eisti’anah menyampaikan, dengan adanya kelonggaran dari Pemerintah di prediksi pengunjung tempat wisata akan mengalami peningkatan terlebih di Kecamatan Karangtengah yang memiliki tempat wisata baru Istambul ‘Istana Tambak Bulusan’.

“Hal-hal ini perlu kita sikapi bersama dan menentukan langkah-langkah strategis demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Terlebih sektor pariwisata  yang bakal tinggi peminatnya,”kata Bupati Eisti.

Namun sebagai bentuk antisipasi terkait potensi kerawanan yang akan terjadi akibat kenaikan jumlah pengunjung pada perayaan Hari Raya Idul Fitri, Bupati menekankan beberapa hal yakni protokol kesehatan harus tetap dipatuhi oleh seluruh pengunjung dan pengelola tempat wisata, lalu lintas kendaraan dan embung-embung parkir pada tempat wisata harus diatur lebih detail serta petugas harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dan tindak kriminal.

“Saya yakin dengan kita mematuhi dan melaksanakan himbauan Pemerintah Insya Allah akan membawa manfaat dan keselamatan bagi kita bersama,” tambahnya.

Sementara Wakil Bupati Ali Makhsun mengatakan, Covid-19 masih jadi ancaman di Indonesia, terlebih jika persyaratan dari Pemerintah tidak dipatuhi masyarakat seperti vaksinasi dan protokol kesehatan, ini berakibat akan terjadi lonjakan kasus.

“Jika saya meninjau dari apek wawasan kebangsaan dari 4 pilar, gotong royong, kesejahteraan, pengorbanan, kekeluargaan, kasus Covid 19 ini adalah masalah bersama dan tanggung jawab bersama,“ tutupnya.(cil)

Pos terkait