16 Bulan Pandemi, Industri Pariwisata DIY Rugi Rp10 Triliun

pariwisata rugi
Mercusuar/Dok -Stonehenge, salah satu objek wisata Sleman.

MERCUSUAR.CO, Yogyakarta – Hampir 1,5 tahun pandemi Covid-19 berlangsung, industri pariwisata di DIY merugi sekitar Rp 10 triliun.

Taksiran angka itu belum termasuk kerugian yang ditanggung ekosistem turunan pariwisata seperti UMKM, dan industri kreatif lainnya.

Jika ditotal, potensi kehilangan pendapatan bisa mencapai Rp 25 triliun. Meski didera kerugian hingga nominal triliunan, sejauh ini belum terlihat upaya kebijakan dari pemerintah daerah untuk mendukung kelangsungan pelaku pariwisata di DIY.

“Sekarang ini hanya tersisa 1-2 usaha jasa pariwisata. Itu pun tidak bisa maksimal dan sulit untuk menutup biaya operasional,” kata Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardyanto Setya Aji, Selasa (3/8).

Pihaknya berharap ada bantuan dari pemerintah daerah. Selama ini, 22 asosiasi pariwisata di bawah naungan GIPI merasa belum memperoleh solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.

Hingga akhirnya semakin banyak pelaku industri pariwisata yang gulung tikar. Menurutnya, dalam menerapkan regulasi PPKM Darurat, Pemda DIY semestinya melengkapi dengan kebijakan dan solusi nyata agar sektor industri dapat bertahan.

Semisal dengan pemberian bantuan langsung berupa pengurangan beban biaya tetap seperti BPJS dan tarif listrik, serta relaksasi pajak dan perbankan.  “Jika tidak, tahun ini kami benar-benar akan kolaps,” ucapnya.

Ketua Litbang GIPI DIY Ike Janita Dewi menambahkan, kontribusi langsung sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY mencapai 10 persen.

Saat ini, PDRB DIY tercatat sebesar Rp 141 triliun. Artinya, sumbangsih pariwisata mencapai Rp 14 triliun.

“Dari jumlah Rp 14 triliun tersebut, pariwisata DIY kehilangan 70-80 persen atau sekitar Rp 10-12 triliun. Karena itu, perhatian pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan pariwisata,” kata doktor pariwisata dari Universitas Sanata Dharma ini.

Dia menyebut ada dua hal yang bisa dilakukan untuk menyokong pemulihan ekonomi di DIY, khususnya industri pariwisata.

Pertama, provinsi ini harus menjadi zona hijau dan kedua,  melakukan upaya sistematis untuk melakukan reaktivasi pariwisata.

Pos terkait