MERCUSUAR.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas utama dalam proyek strategis nasional selama masa pemerintahannya. Di antara berbagai jenis infrastruktur yang digarap, seperti jalan tol, jembatan, pelabuhan, dan bandara, pembangunan bendungan juga menjadi fokus utama. Salah satu bendungan yang menonjol dalam rencana ini adalah Bendungan Bener, yang berlokasi di Desa Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Bendungan Bener ini memiliki keistimewaan tersendiri karena dirancang menjadi bendungan tertinggi di Asia Tenggara dengan ketinggian mencapai 169 meter dari pondasi terdalamnya. Bendungan ini mampu menampung hingga 92 juta meter kubik air dan direncanakan dapat mengairi lahan pertanian seluas 15.519 hektare. Tidak hanya mengairi daerah di Jawa Tengah, bendungan ini juga akan mengalirkan air ke wilayah di satu kabupaten di Provinsi DIY Yogyakarta.
Dalam hal penyediaan air baku, Bendungan Bener dirancang untuk mendukung kebutuhan rumah tangga hingga industri di Kabupaten Purworejo, Kebumen, dan Kulonprogo, termasuk suplai air bagi Bandara Internasional Yogyakarta. Dengan nilai proyek sebesar Rp2,06 triliun, bendungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi berbagai sektor.
Bendungan Bener tidak hanya berfungsi sebagai sumber irigasi, tetapi juga memiliki manfaat multifungsi lainnya. Selain untuk pengendalian banjir, bendungan ini juga akan digunakan sebagai pembangkit listrik. Lebih jauh lagi, bendungan ini berperan dalam konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto bagian hulu dan mendukung sektor perikanan. Dengan potensi wisata yang tinggi, Bendungan Bener juga diharapkan menjadi destinasi pariwisata baru di Jawa Tengah.
Proyek pembangunan Bendungan Bener ini ditargetkan akan selesai pada akhir Desember 2024. Dengan penyelesaian proyek ini, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan air dan pangan di Indonesia, sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk memperkuat infrastruktur nasional yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.