MERCUSUAR.CO, Temanggung – Dimasa akhir penutupan musim tembakau tahun ini masih dirasa sangat tidak menguntungkan bagi petani.
Salah satu penyebabnya dari faktor musim dan cuaca yaitu kemarau basah sehingga berdampak pada menurunnya kualitas tembakau.
Sehingga gairah industri pabrikan rokok untuk membeli tembakau masyarakat Temanggung masih dirasa belum berpihak kepada petani.
“Memang ada tembakau per-kilo di beli dengan harga rp.100.000 dan sampai rp.200.000 tapi hanya beberapa bahkan cuman seglintir orang,” kata Wirawan ketua APTI (Asosiasi Petani Tembakau) Temanggung Sabtu (27/11).
Namun dibalik itu, ia menyebutkan banyak dari petani di beli dengan harga rp.50.000 hingga rp.70.000.
“Karena terpengaruh hujan dan kurang tersinar matahari bahkan sampai hari inipun masih belum laku, bahkan jumlah yang belum dibeli ini masih banyak,” jelasnya.
Ia juga meminta kepada pemerintah pusat untuk mengurai tembakau impor dimana tembakau dari Negara sendiripun masih banyak yang belum terjual.
“Selain itu kami sebagai petani juga menlok kenaikan cukai tembakau yang nantinya pasti akan berdampak negatif ke petani,” tegasnya.
Sementara itu Fatkhur Rohman Kepala Desa Tlilir menyebutkan tembakau mahal memang mempunyai karakter tersendiri seperti lahan, segi tanah, pengolahan dan penggarapan baik.
“Bukan itu saja pengelolaan lahannya dikelo baik secara turun temurun dan pemiliknya sudah mempunyai nama dari dulu” katanya.
Kades juga menyebutkan petani di Desanya dimasa tembakau tahun ini hanya sebagian kecil yang merasakan harga mahal bahkan tembus harga Rp.850.000.
“Harga mahal tersebut tidak dirasakan oleh semua warga kami, memang dari dulu Desa kami termasuk desa penghasil tembakau kwalitas baik atau srinthil tetapi musim panen tahun ini kurang bersahabat sehingga berpengaruh terhadap rata rata kualitas panen tembakau,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa harga panen tembakau di Desanya mayoritas dibeli dengan harga 50 ribu sampai 85 ribu.
“kami memohon kepada industri dan pemerintah kedepan ini menjadi awalan semoga petani tembakau di masa mendatang dapat merasakan harga yang bagus bisa dinikmati semua petani sehingga kita dapat merassakan dan menikmati indahnya musim panen tembakau”. Pungkasnya (ric)