MERCUSUAR.CO, Semarang – Jawa Tengah (Jateng) mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,11.
Dari enam kota IHK di Jateng, sebanyak lima kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah Kudus sebesar -0,10 persen dengan IHK sebesar 105,18.
Kota Purwokerto mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 105,58 lalu kota Tegal sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 106,36 dan kota Cilacap sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 104,80.
”Tertinggi ada di Kota Surakarta sebesar 0,23 persen dan terendah inflasinya ada di Kota Semarang sebesar 0,05 persen,” kata Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono.
Dijelaskan, penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Juli 2021 antara lain akibat dari kenaikan harga cabai rawit, bawang merah, sekolah dasar, rokok kretek filter, dan tomat.
Adapun penahan utama inflasi di Jawa Tengah meliputi penurunan harga daging ayam ras, telur ayam ras, beras, emas perhiasan, dan angkutan udara.
Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2021 sebesar 0,57 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2021 terhadap Juli 2020) sebesar 1,40 persen.
Dari enam Ibukota Provinsi di Pulau Jawa, lima ibukota provinsi mengalami inflasi dan satu saja yang mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 0,20 persen dengan IHK sebesar 106,02diikuti oleh kota Bandung sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 106,78.
Selain itu DI Yogyakarta sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 107,16 kemudian kota Semarang sebesar 0,05 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Serang sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 108,82.
Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah kota Jakarta sebesar -0,04 persen dengan IHK sebesar 106,56.