Gamma Blaster, Band Hardcore Wonosobo Akan Rilis Album Perdana Dalam Bentuk Kaset Pita

IMG 20230131 WA0094

Mercusuar.co, Wonosobo – Band hardcore asal Wonosobo, Gamma Blaster akan segera merilis album perdana. Album yang berjudul Resurrection ini sekaligus menjadi penanda lahirnya kembali band yang telah vakum selama beberapa tahun. Menariknya, Gamma Blaster akan mengeluarkan album dalam bentuk fisik kaset tape.

Gamma Blaster terbentuk pada 2011 lalu, tak lama mereka mengeluarkan dua single sekaligus yakni Pride of Minority dan Time to Change. Band yang berkiblat pada American Hardcore ini kemudian mulai sering mencicipi satu panggung ke panggung lainnya, baik lokal maupun luar kota.

Vokalis Gamma Blaster, Firnando A’s menjelaskan, pada 2014 band ini telah berencana membuat album dan menelurkan enam lagu sekaligus. Namun mandeg karena kesibukan masing-masing personilnya, sehingga pada 2016 mereka memutuskan untuk last show.

“Lalu pada 2020 saat pandemi kami iseng membuat materi album. Ditambah lagi, drummer kami baru saja selesai kursus recording, mixing dan mastering. Ini membuat Gamma Blaster semakin getol berkarya. Single Gamma Blaster yang pertama setelah pandemi berjudul Resurrection,” kata dia.

Rupanya single itu mendapat sambutan yang baik dari penggemar musik hardcore. Mereka pun semakin kerap tampil di berbagai gigs, bahkan baru-baru ini turut unjuk gigi di Jogjarockarta. Tak hanya itu saja, Gamma Blaster juga menambah personil.

“Lengkap sudah formasi Gamma Blaster, pada vokal Firnando A’s, Budi Twl pada drum, Jati Prakosa basist. Gitaris Wahyu R-baa, dan kami menambah satu lagi Tarjo B-jirr,” imbuh dia.

Album yang bertajuk Resturection rencananya akan dirilis pada Maret mendatang. Dengan dikeluarkannya album perdana ini sekaligus menjadi penanda lahirnya kembali band yang telah vakum selama beberapa tahun. Selain itu juga merupakan wujud dari kemerdekaan dan bermusik dalam genre hardcore.

“Di dalam album itu ada 12 single yang digarap dan direkam secara DIY dan independen. Lagu-lagunya bercerita tentang banyak pemikiran yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Kami juga featuring dengan beberapa vokalis dan penulis. ADa juga yang featuring satu genre dan diluar genre hardcore,” jelas Firnando.

Menariknya lagi, album ini akan dirilis dalam format kaset pita atau tape. Menurut Firnando, kini kaset pita mulai digandrungi lagi oleh para penikmat musik. “Di tengah kemajuan teknologi justru kini banyak musisi yang kembali lagi memanfaatkan kaset pita. Kami ingin memberi edukasi juga bahwa sebelum digitalisasi ini lahir, kaset pita pernah jaya pada masanya,” ucap Firnando.

Nantinya album “Resurrection” ini akan dijual ke pasaran dalam bentuk set box. Di dalamnya berisi satu buah kaset pita dan short pants. Penasaran? Tunggu rilisnya pada awal Maret mendatang.(dj)

Pos terkait