MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Desa Butuh Lor terletak di sebelah selatan Kota Wonosobo, berjarak 12 km dari Ibu Kota Kecamatan Kalikajar dan 17 km dari Ibu Kota Kabupaten Wonosobo. Dengan luas wilayah mencapai 768,666 hektar, seluruhnya terdiri dari lahan tadah hujan dan tegalan atau kebun.
Sejarah Desa Butuh Lor
Desa Butuh Lor memiliki sejarah panjang yang berakar pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Asal usul desa ini bermula dari seorang pengikut setia Pangeran Diponegoro yang melarikan diri dari Yogyakarta menuju lereng Gunung Sumbing untuk menghindari penindasan penjajahan Belanda.
Pendirian Desa Butuh
Sesampainya di lereng Gunung Sumbing, pengikut Pangeran Diponegoro tersebut menetap dan membubak (membuka) wilayah tersebut, yang kini dikenal sebagai Dusun Cengklok. Seiring berjalannya waktu, pemukiman tersebut semakin ramai karena banyak orang yang membutuhkan tempat aman untuk menetap jauh dari kekejaman penjajah Belanda. Nama “Butuh” pun diambil karena tingginya kebutuhan akan tempat tersebut. Sejak itu, perkampungan ini dinamakan Desa Butuh.
Perkembangan Desa
Pada awal pembentukannya, Desa Butuh terdiri dari sembilan dusun: Garung, Sijeruk, Butuh, Cengklok, Jenggeran, Gamblok, Pagergunung, Sidomulyo, dan Plirigan. Namun, untuk mengefektifkan pelayanan administrasi penduduk, pada tahun 1998 Desa Butuh dipecah menjadi dua wilayah administrasi. Desa Butuh kini terdiri dari empat dusun: Garung, Sijeruk, Butuh, dan Cengklok, sedangkan Desa Butuh Kidul terdiri dari lima dusun: Jenggeran, Gamblok, Pagergunung, Sidomulyo, dan Plirigan. Sejak pemecahan tersebut, Desa Butuh lebih dikenal dengan sebutan Desa Butuh Lor.
Sejarah Kepemimpinan Desa Butuh
Desa Butuh telah dipimpin oleh sejumlah tokoh penting yang berperan besar dalam perkembangan desa. Berikut adalah daftar para pemimpin yang telah mengabdikan diri untuk Desa Butuh:
Karto Dikoro – Kepala Desa pertama sebelum masa kemerdekaan hingga tahun 1945. Karto Dikoro merupakan putra kelima dari Raden Atmo.
Kromo Wijoyo – Kepala Desa kedua yang menjabat dari tahun 1945 hingga 1960. Ia adalah putra dari Karto Wijoyo.
H. Achroji – Kepala Desa ketiga yang memimpin dari tahun 1960 hingga 1987.
Much Yasri – Kepala Desa keempat yang menjabat dari tahun 1988 hingga 2006.
Mustofa – Kepala Desa kelima yang menjabat dari tahun 2007 hingga 2019.
Dzikroni – Kepala Desa keenam yang memimpin dari tahun 2019 hingga sekarang.
Dengan sejarah yang kaya dan masyarakat yang beragam, Desa Butuh terus berkembang dan berkontribusi signifikan pada kemajuan Kabupaten Wonosobo. Kepemimpinan yang berdedikasi dan sumber daya alam yang melimpah membuat desa ini terus tumbuh menjadi wilayah yang makmur dan harmonis.