Waspadai Generasi Bangsa dari Pengaruh Gadget, Bamsut Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI di Purbalingga

IMG 20230522 135417

Mercusuar.co, Purbalingga – Menghadapi Esra digital, Ketua Majlis Permusawaratan Rakayat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Susetyo (Bamsut) mengingatkan orang’tua agar mewaspadai anak-anaknya dalam kebiasaannya memainkan gadget. Bambang Susetyo menengerai saat ini lebih sulit mengontrol kehidupan anak-anak, karena semua serba terbuka namun kondisinya tertutup.

“Dulu semua informasi ada di majalah, buku-buku atau stensilan yang mudah kita kontrol. Tapi sekarang semua sudah terbuka disajikan melalui handphone yang justru sulit kita kontrol. Jadi apa saja yang di akses oleh anak-anak sulit kita deteksi,” kata  Bambang Susetyo yang juga sebagai Wakil Ketua Partai Golkar tersebut saat memberikan materi Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di gedung DPD II Partai Golkar Kabupaten Purbalingga, Minggu (21/5/2023).

Bamsut menjelaskan, pentingnya pemahaman 4 Pilar yang terdiri dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang Undang Dasar  (UUD) 1945 (PBNU), agar menjadi kontrol kehidupan berbangsa dan bernegara serta moral di kehidupan yang serba cepat ini.

“Anak-anak kita sekarang banyak yang kurang bimbingan dari orang tua, karena di Duni serba cepat ini banyak orang tua sibuk urusan pekerjaan, ekonomi, sehingga kurang komunikasi dengan anak-anaknya. Bahkan anak-anak lebih dekat dengan handphone yang sulit dikontrol,” jelasnya.

Maka menurut Bamsut, sebagaimana saat menghadapi covid 19, bangsa Indonesia butuh diberikan vaksin agar terjaga dari pengaruh yang ditimbulkan dari luar. Yang dimaksud vaksin saat ini adalah vaksin ideologi untuk mengkonter faham radikalisme, hoax, dan pornografi yang berceceran di gadget.

“Masyarakat Indonesia memerlukan “vaksin” untuk mengantisipasi krisis ideologi.Seperti halnya saat Indonesia terdampak covid 19 yang meruntuhkan sendi sendi perekonomian bangsa. Dulu kita perlu vaksin covid  19 untuk keluar dari pandemi. Saat ini kita juga perlu ”vaksin” ideologi untuk mengantisipasi krisis ideologi.

Bamsoet mengatakan, vaksin idelologi ini adalah Pancasila. Pancasila jangan hanya menjadi semboyan. Namun, perlu implementasi yang nyata dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Artinya lanjut Bamsoet,  bagaimana seluruh masyarakat Indonesia memahami dan mengamalkan Pancasila di kehidupan sehari hari.

“Vaksin ideologi ini sangat penting, tentunya untuk mengingatkan kepada anak bangsa. Maka implementasikan semua kelima sila yang ada dalam Pancasila. Mulai dari sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa hingga sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” katanya.

Ia menyampaikan, ada tiga isu utama yang menjadi perhatian anak bangsa, yakni isu-isu yang berkaitan dengan persoalan moralitas Misalnya, degradasi moral dan ideologi,  LGBT, pelecehan seksual, dan penyebaran berita hoaks

“Kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi, juga memiliki andil terjadinya degradasi moral,” katanya.

Ia mengingatkan, ada hasil survei pada tahun 2018 menyebutkan 63 persen guru memiliki opini intoleran terhadap agama lain. Kemudian, 3 persen anggota TNI terpapar faham ekstremisme, 19,4 persen PNS atau ASN tidak setuju Pancasila. Lalu ada 7 kampus terindikasi terpapar ekstremisme agama.

“Oleh karena itu, program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini sangat penting terselenggara secara intens, masif, dan berkesinambungan. MPR senantiasa berupaya untuk menanamkan pendidikan karakter bangsa dan wawasan kebangsaan,” pungkasnya.(Angga)

Pos terkait