MK Gelar Rapat ‘Rahasia’ Dengan 8 Hakim Jelang Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024

MK Gelar Rapat 'Rahasia' dengan 8 Hakim Jelang Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024
MK Gelar Rapat 'Rahasia' dengan 8 Hakim Jelang Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024

MERCUSUAR.CO, Jakarta – Delapan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) telah memulai Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) secara intensif dari hari Selasa, 16 April 2024, yang akan berlangsung hingga sehari sebelum pengumuman putusan sengketa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 pada Senin, 22 April 2024.

Fajar Laksono, Juru Bicara MK, mengungkapkan bahwa para hakim telah memulai RPH sejak berakhirnya sidang pembuktian, tetapi kegiatan tersebut dilakukan secara bergantian dengan sengketa pemilihan legislatif (pileg). “Mulai hari ini, 16 April, hingga 21 April, RPH akan berlangsung setiap hari, khusus membahas kasus pilpres,” kata Fajar.

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan bahwa RPH adalah agenda yang dilakukan secara tertutup dan segala yang terjadi di dalamnya dirahasiakan. Fajar juga menekankan bahwa selama RPH, tidak diperbolehkan membawa telepon selular, baik oleh hakim maupun oleh staf.

Lebih lanjut, Fajar menyoroti bahwa sidang sengketa Pilpres 2024 ini adalah kesempatan bagi MK untuk mempertahankan independensi dan netralitas hakim-hakim konstitusi. Ia menegaskan bahwa hakim-hakim di MK tidak terpengaruh oleh narasi yang berkembang di luar.

“Ini adalah momen bagi MK untuk menunjukkan independensi dan imparitasialitasnya. Kita bisa menilai seberapa jauh mereka telah menjaga hal ini setelah putusan diucapkan,” jelas Fajar. “Ketika putusan dibacakan, publik dapat menilai dan memberikan respons mereka.”

Baru-baru ini, para pihak yang terlibat dalam sengketa hasil Pilpres 2024 telah menyerahkan kesimpulan mereka. Selain itu, MK juga telah menerima lima amicus curiae, termasuk salah satunya dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri.

Pos terkait