MERCUSUAR.CO, Jakarta – Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid, tantangan ekonomi Indonesia ke depan tetap berat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
“Akan sangat penting APBN ke depan, karena tantangan yang kita hadapi sangat besar. APBN ini harus dirancang dengan cermat untuk memberikan dorongan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi domestik,” ujar Arsjad.
Arsjad menekankan bahwa APBN harus dapat menggairahkan perekonomian dalam negeri, mengingat banyak negara maju yang sedang mengalami perlambatan ekonomi dan berusaha mengekspor produknya ke Indonesia.
“Banyak negara maju dan negara lainnya berusaha memasuki pasar Indonesia yang besar ini karena kondisi ekonomi mereka menurun. Sebagai negara dengan pasar besar, kita tidak boleh mengabaikan hal ini,” tambah Arsjad, yang juga Ketua TPN Ganjar-Mahfud.
Dia juga menekankan perlunya pemerintah untuk melindungi pasar dalam negeri dari banjirnya produk impor, karena hal itu dapat berdampak negatif pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Kita harus berhati-hati agar produk luar tidak menggeser produk dalam negeri dan merugikan UMKM. Ini menjadi prioritas yang harus dijaga,” tegasnya.
Selain itu, Arsjad mengingatkan bahwa tantangan ekonomi global ke depan akan semakin berat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pemerintah menerapkan kebijakan yang mendukung industri dalam negeri.
“Tantangan ekonomi global semakin berat, dan kita harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri dalam negeri,” tutupnya.
