MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Adakah kemewahan melebihi saat bangun pagi disambut sunrise cantik mengintip dari balik punggung Sindoro? Atau pagi di hari lain sambil nyeruput secangkir kopi melempar pandang sejauh saujana yang tampak cuma lautan awan?
Rasanya tak berlebihan ungkapan serupa cuilan surga disematkan pada obyek wisata Pintu Langit dan Taman Langit lantaran pengunjung begitu terkesan panorama ciamik matahari terbit dan barisan awan mirip rombongan biri-biri dalam film kartun Shaun The Sheep.
Pintu Langit sendiri baru dibuka 2,5 tahun lalu. Pasca pandemi. Tepatnya penghujung 2021. Menurut pengelola tempat piknik yang tengah hip ini, Haji Hanafi, niat awal menjual sensasi pemandangan srengenge mlethek (sunrise) sekadar memanfaatkan lahan tanaman kentang miliknya yang kebetulan saat itu tengah anjlok harganya. Tak dinyana, begitu dilaunching, ternyata antusiasme wisatawan baik lokal maupun mancanegara sungguh membikin bungah. Walhasil, setahun ini menyusul dibangun villa Taman Langit di lahan sebelah utara.
Dengan tarif masuk 15 ribu, rasanya lebih dari sepadan impresi yang didapatkan pengunjung Pintu Langit. Faktanya, tak sedikit mereka yang pernah mampir kemari mengaku pengin kembali menikmati sunrise cantik dan gerumbul awan ditemani secangkir kopi purwaceng dalam dekapan udara pagi pegunungan Dieng yang adem sekaligus membikin kangen. (Haikukaura)
