OJK Sebut Kredit Investasi Menjadi Kunci Perbankan RI Moncer Juli 2023

Investasi
OJK Sebut Kredit Investasi Menjadi Kunci Perbankan RI Moncer Juli 2023

MERCUSUAR.CO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan keadaan industri perbankan di Tanah Air saat ini tetap resilient, di tengah volatilitas pasar keuangan Eropa serta Tiongkok yang cenderung melemah. Salah satunya, penyaluran kredit sampai Juli 2023 naik 11,15% secara tahunan (yoy), jadi Rp 6.686 triliun.

Data ini di informasikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae. Bersumber pada hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK bulan Agustus 2023, tercatat sektor perbankan Indonesia tetap resilient sebab intermediasi yang terjaga serta permintaan permodalan atau investasi yang kuat.

Bacaan Lainnya

” Sektor perbankan Indonesia tetap resilient, bergantung dengan intermediasi yang terjaga serta permodalan yang kuat. Pada Juli 2023 kredit berkembang 8,54% yoy. Bulan Juli lalu ini pertumbuhan sekitar 7,76% jadi Rp 6.686 triliun, dengan perkembangan paling tinggi pada kredit investasi pada 11,15% yoy,” ucapnya, dalam Konferensi Pers RDK OJK Agustus 2023, dilangsir dari detikfinance.com Selasa (5/9/2023).

Sedangkan berdasarkan jenis kepemilikan, perkembangan kredit di Bank BUMN menjadi yang tertinggi pada Juli 2023 yaitu naik hingga 9,8% secara tahunan. Tidak hanya itu, dana pihak ketiga (DPK) pula tercatat berkembang hingga 6,62% yoy, dari sebelumnya di 5,79%.

” Menjadi Rp 8.064 triliun dengan perkembangan paling tinggi terjadi pada giro sebesar 10,92% yoy,” imbuhnya.

Dian berkata, OJK berkomitmen buat mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara perkembangan pembiayaan serta likuiditas. Dalam hal ini, likuiditas industri perbankan pada Juli 2023 berada pada level memadai dengan rasio-rasio likuiditas terjaga. Alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) turun 16 bps jadi 26,57% serta alat likuid terhadap noncore deposit (AL/NCD) turun 68 bps jadi 118,37%.

” Sementara itu buat data pada Juni lalu (AL/NCD) ada 119%. Serta (AL/DPK) 26,57%, Juni sebelumnya terdapat 26,73%. Tetap jauh di atas threshold tiap-tiap sebesar 50% serta 10%,” ucapnya.

Pertumbuhan kredit perbankan RI di Juli 2023 ini diikuti dengan meningkatnya kredit bermasalah. Rasio nonperforming loan (NPL) gross naik 10 bps jadi 2,51%, sedangkan buat rasio NPL net naik 3 bps jadi 0,8%.

Di sisi lain, OJK mencatatkan penurunan jumlah kredit restrukturisasi yang akhirnya ikut mendorong penurunan kredit dalam resiko (loan at risk/LAR). LAR turun 58 bps, dari 13,17% di Juni lalu jadi 12,59%.

Pos terkait