Kuatkan Profesionalitas Serta Mutu SDM Polri, Divisi Propam Jalani Pembenahan

Divisi Propam Jalani Pembenahan 2
Kepolisian Republik Indonesia( Polri), pembenahan di bermacam lini dicoba oleh Divisi Profesi serta Pengamanan(Divisi Propam).

MERCUSUAR. CO, Semarang– Dengan semangat buat memantapkan profesionalitas serta mutu sumber energi manusia anggota Kepolisian Republik Indonesia(Polri), pembenahan di bermacam lini dicoba oleh Divisi Profesi serta Pengamanan(Divisi Propam).

Tidak hanya penguatan internal, perihal yang pula dinilai berarti merupakan dengan mendesak keterlibatan aktif warga, guna bersama- sama bisa mengawasi kinerja serta profesionalitas yang ditunjukkan oleh personel Polri.

Pelibatan publik ini tidak lain pula jadi bentuk transparansi supaya terus mendesak keyakinan publik pada Divisi Propam serta institusi Polri totalitas yang saat ini melaju pada keadaan yang terus menjadi membaik.

Tidak hanya dicoba dalam cakupan internal, keterlibatan warga terus didorong buat ikut mengawasi kinerja serta memberi tahu pelanggaran yang dicoba anggota Polri. Keterbukaan Polri dalam merangkul warga serta memperkenalkan kanal pengaduan bermutu diapresiasi publik buat tingkatkan profesionalitas Polri.

Salah satu komitmen Polri) utuk terus tingkatkan profesionalitas anggotanya dicoba dengan pengawasan yang ketat. Dalam struktur formal kelembagaan Polri, faktor pengawas serta pembantu pimpinan yang bertanggung jawab terhadap tugas berarti ini merupakan Divisi Propam.

Selaku ujung tombak dalam pengawasan etik serta disiplin personel Polri, Divisi Propam tentulah jadi etalase dalam membentuk budaya handal Polri. Guna buat membina dan mengadakan pertanggungjawaban serta pengamanan internal jadi amanat yang penuh tantangan untuk Divisi Propam buat melindungi marwah Polri.

Komitmen Divisi Propam buat terus bangkit berbenah tidak lain berangkat dari banyak penilaian serta pendidikan berharga pada masa dulu sekali.

Jumlah personel Polri yang menggapai lebih 500. 000 serta tersebar di segala daerah hingga desa- desa, pasti terdapat keterbatasan bila pengawasan cuma dengan mengandalkan guna pengawasan internal.

Andil besar publik jadi sangat berarti dalam pengawasan ini. Perihal ini sekalian jadi potret kebersamaan warga serta Polri buat bisa silih membangun ke arah yang lebih positif.

Ruang untuk menampung bermacam- macam laporan dari warga terhadap aksi pelanggaran anggota Polri dibuka oleh Divisi Propam lewat bermacam kanal pengaduan.

Tidak hanya menghadiri langsung kantor polisi, mengirimkan pesan, saat ini layanan aduan Divisi Propam pula sudah banyak berinovasi dengan pemanfaatan teknologi digital.

Polri apalagi saat ini sudah membuat akses layanan Pengaduan Warga( Dumas) dalam kanal digital secara lebih terintegrasi. Layanan pengaduan terintegrasi ini bisa diakses lewat aplikasi digital” Presisi” yang di dalamnya muat fitur Dumas Presisi.

Dumas Presisi ini ialah kanal daring pengaduan warga atas sikap serta aksi anggota Polri yang melaksanakan pelanggaran terpaut manajerial, disiplin serta kode etik dan penyelidikan serta penyidikan.

Tercantum dengan menggunakan layanan komunikasi Whatsapp Pelayanan Adua (Yanduan) Divisi Propam. Pemanfaatan Whatsapp Yanduan yang bisa diakses cuma dengan no 0812- 1010- 6700 ini diharapkan lebih mempermudah serta terkenal di banyak golongan warga sehingga pemanfaatannya lebih efisien.

Apresiasi

Upaya Polri, spesialnya Divisi Propam, buat meneguhkan komitmen membuka akses seluas- luasnya untuk publik buat ikut berfungsi mengawasi profesionalitas personel menemukan apresiasi dari publik. Perihal itu tergambarkan dari hasil telaah komentar oleh Litbang Ko meter p a s kepada 1. 00 responden nasional pada pertengahan Juni 2023.

Hasil survei merekam, terdapat dekat 35, 8 persen responden yang mengaku sempat memakai layanan pengaduan warga buat memberi tahu pelanggaran oleh anggota Polisi. Bersumber pada pengalaman responden tersebut, sebagian besar pengaduan dicoba dengan menghadiri langsung kantor polisi( 46, 5 persen).

Sedangkan terdapat dekat 36, 4 persen responden yang lain, lebih memilah menggunakan aplikasi digital pengaduan warga. Dalam proporsi lebih kecil, dekat satu dari se- puluh responden memilah bersurat dan menggunakan Whatsapp untuk membuat pengaduan.

Secara garis besar, kualitas pelayanan aduan masyarakat yang dihadirkan oleh Divisi Propam melalui berbagai kanal tersebut diapresiasi publik.

Responden yang mengaku pernah memiliki pengalaman dalam mengakses layanan pengaduan menyatakan puas, baik saat proses penerimaan laporan, penanganan pengaduan, hingga tahap akhir penyelesaian pengaduan dilakukan. Setidaknya delapan dari sepuluh responden puas ketika laporan pengaduan yang disampaikan diterima dengan baik oleh layanan pengaduan.

Lalu pada tahap lebih lanjut, sekalipun sedikit berkurang, tingkat kepuasan pelayanan pada proses penanganan pengaduan masih tinggi di angka 70,4 persen.

Pada tahap penyelesaian pengaduan, mayoritas responden masih menunjukkan kepuasannya sekalipun secara proporsi kembali berkurang menjadi tiga per lima bagian.

Pada proses akhir ini, terselesaikan tidaknya pengaduan yang dilakukan serta kadar yang dapat diukur pada hasil yang memenuhi harapan, memang lebih bergantung pada sisi subyektif masyarakat yang mengadu.

Sementara terkait kualitas, dari sisi respons pelayanan aduan, dinilai positif oleh tak kurang dari sekitar empat per lima bagian responden.

Layanan pengaduan yang diakses dari aplikasi digital ataupun kanal Whatsapp dinilai yang paling responsif. Layanan kanal digital memang memungkinkan bagi pelapor untuk berkomunikasi dua arah secara efektif guna mendapatkan keterbaruan informasi terkait tindak lanjut yang berjalan.

Sejalan dengan itu, dalam hal kualitas transparansi yang dihadirkan, sebanyak 64,3 persen responden yang mengakses layanan merasakan bahwa proses pelayanan aduan masyarakat sangat terbuka. Aplikasi digital dan datang langsung ke kantor polisi menjadi kanal pengaduan yang sejauh ini dinilai responden paling transparan.

Citra Polri

Lebih lanjut, keterbukaan Polri, khususnya Divisi Propam, dalam merangkul masyarakat luas dan menghadirkan kanal-kanal pengaduan yang berkualitas tersebut secara langsung mampu memberikan dampak positif terhadap wajah institusi. Pelayanan aduan masyarakat yang dinilai positif selayaknya pula menjadi perwajahan nyata lembaga kepolisian di mata publik.

Hasil jajak pendapat merekam kepuasan atas pelayanan yang diterima saat melakukan pengaduan masyarakat Divisi Propam akan berkonsekuensi positif terhadap citra lembaga Polri yang terbangun di mata publik.

Dalam kondisi responden sebelum mengakses layanan aduan masyarakat, hanya sekitar 48,9 persen yang memandang citra Polri baik.

Namun, setelah responden tersebut memiliki pengalaman langsung berhadapan pada proses pelayanan aduan masyarakat dari berbagai kanal yang tersedia, ada sekitar 74,4 persen responden yang menyatakan bahwa citra Polri baik.

Kenaikan signifikan, lebih dari 25 persen citra positif bagi lembaga Polri tentu menjadi catatan penting. Pelayanan aduan masyarakat yang dihadirkan sejatinya bukan hanya sebagai sarana membangun keterlibatan aktif publik.

Dalam konteks yang lebih luas, pelayanan aduan tersebut menjadi perwajahan dan tolak ukur paling dekat atas kinerja Polri yang ditunjukkan kepada masyarakat. Lewat kualitas pelayanan aduan ini pula kepercayaan publik terhadap institusi Polri dapat dipupuk dan bertumbuh kian subur.

Peningkatan citra positif Polri ini juga terkonfirmasi dari survei periodik Ko m p a s pada periode Mei 2023. Angka citra lembaga Polri meningkat 11,7 persen menjadi 61,6 persen dari periode survei sebelumnya, pada Januari 2023. Segenap capaian positif ini tentu belum menjadi akhir dan perlu terus konsisten untuk ditingkatkan.

Meski demikian, sejumlah catatan perbaikan masih perlu ditingkatkan Polri dalam merespons layanan aduan masyarakat. Hasil jajak pendapat mencatat, masih ada 39 persen responden yang belum puas terhadap penyelesaian aduan. Demikian pula dengan proses transparansi pengaduan. Satu dari empat responden menyatakan belum puas terhadap transparansi selama proses pengaduan berlangsung.

Ada banyak tantangan besar di waktu mendatang yang akan terus menagih komitmen Polri, untuk dapat melindungi, mengayomi dan hadir memenuhi harapan publik. Kepercayaan masyarakat yang terbangun itu akan menjadi modal untuk menghidupkan optimisme dan tanggung jawab bersama dalam membangun cita-cita Polri yang ”Presisi” atau Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, dan Berkeadilan.

Pos terkait