Mercusuar.co, Purbalingga – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Purbalingga mendukung program pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam upaya menaikan derajat kesehatan masyarakat. Hal itu disampaikan Ketua DPD PPNI Kabupaten Purbalingga, Supriyatno usai memimpin jalanya perayaan HUT PPNI ke-49 tingkat Kabupaten Purbalingga di gedung PPNI Graha Soekiran, Selasa (21/3/2023).
“PPNI sangat mendukung program Ibu Bupati untuk menaikan drajat kesehatan masyarakat. Sebagaimana yang Ibu Bupati sampaikan dalam pidatonya tadi,” kata Supriyatno.
Menurutnya, sebagai bentuk dukungan PPNI Kabupaten Purbalingga terhadap program pemerintah untuk perduli terhadap persoalan persoalan kesehatan masyarakat, dalam peringatan HUT ke-49 PPNI diselenggarakan donor darah sosial.
“Kita ingin bantu PMI untuk pengadaan darah. Kita targetkan hari ini 100 Katong darah bisa disumbangkan ke PMI,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam sambutannya mengatakan keluarga besar Indonesia PPNI Kabupaten Purbalingga untuk turut peduli terhadap permasalahan – permasalahan menyangkut kesehatan di Kabupaten Purbalingga.
“Saya harap PPNI semakin aware dengan permasalahan bangsa, khususnya bidang kesehatan di Purbalingga. Jangan sampai pranata kesehatan tidak paham Purbalingga punya pekerjaan rumah apa saja di bidang kesehatan,” katanya.
Di berbagai kesempatan, termasuk pada moment HUT PPNI ke-49, Bupati terus menyoroti permasalahan stunting, atau kasus gagal tumbuh kronis pada anak yang terjadi di Kabupaten Purbalingga. Karena masalah stunting telah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo, karena hal tersebut menyangkut persoalan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia ke depan.
“Kami harap penanganan permasalahan stunting ini bisa masuk program kerja PPNI” tandasnya.
Diketahui, berkat peran seluruh elemen masyarakat selama ini, angka stunting di Purbalingga sudah 13,79 %, sudah di bawah target nasional (14%). Target saya tahun 2024 stunting bisa 10 persen syukur bisa 1 digit,” ungkap Bupati.
Target berikutnya, menurut Bupati yang harus menjadi perhatian di kalangan perawat, yakni terkait Angka Kematian Ibu/Bayi (AKI/AKB). Di kabupaten Purbalingga persoalan AKI dan AKB sudah menjadi peringatan bagi pemerintah maupun pihak kesehatan, karena target AKI di tahun 2023 dengan angka 9, kini telah ada 6 kasus di bulan ketiga.
“Ini warning kita, baru bulan ketiga tapi AKI sudah 6, padahal kita tahu ini target maksimal 9. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) sudah 26. Jadi rekan-rekan pranata kesehatan harus mulai hati hati kalau ada ibu hamil harus responsif jangan sampai salah penanganan,” katanya.(Angga)