Mercusuar.co, Purbalingga — Puskesmas Kalikajar berada di urutan 45 dari 50 Puskesmas Indeks Keluarga Sehat (IKS) Tertinggi Tingkat Provinsi Jawa Tengah, sedang untuk Indeks Keluarga Sehat Banyumas Raya hanya Puskesmas Kalikajar yang masuk. Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Kalikajar, Waryanto kepada Mercusuar.co melalui pesan singkatnya, Selasa (21/3)2023).

Waryanto mengatakan, Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) adalah suatu pendekatan pelayanan kesehatan yang menggali faktor resiko terjadinya penyakit dalam suatu keluarga dan menilai status kesehatan keluarga, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk Indeks Keluarga Sehat (IKS).
“Nilai IKS ini merupakan akumulasi dari nilai 12 indikator PIS PK dan dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yakni Keluarga Sehat jika nilai IKS > 0,8, Keluarga Pra Sehat jika nilai IKS 0,5 – 0,8, dan dikategorikan Keluarga Tidak Sehat jika nilai IKS < 0,5,” katanya.
Waryanto menjelaskan, nilai IKS dapat diketahui berjenjang mulai dari tingkat keluarga, tingkat wilayah yang paling kecil (RT) hingga tingkat Nasional. Selain untuk menunjukkan gambaran keluarga sehat, nilai IKS ini juga bisa menunjukkan nilai tiap-tiap indikator yang terdapat dalam 12 indikator tersebut.
“Intervensi dapat didasarkan pada nilai IKS per indikator, dapat juga berdasarkan IKS wilayah,” jelasnya.
Menurut Waryanto, Puskesmas memiliki peran penting dalam keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dimana Puskesmas berperan sebagai pelaksana terdepan pada program ini, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 39 tahun 2016.
“Melalui program PIS-PK tenaga kesehatan di Puskesmas mendatangi dan memantau langsung indeks kesehatan di setiap keluarga sehingga masalah-masalah keseharian bisa teridentifikasi dan intervensi,” ujarnya.

Dalam hal ini Puskesmas Kalikajar telah mengupayakan sebaik mungkin untuk meningkatkan IKS di wilayah Kalikajar pada khususnya, dan Kecamatan Kaligondang pada umumnya. Hal ini juga menjadi dukungan bagi pemerintah kabupaten Purbalingga yang terus menekan adanya peningkatan derajat kesehatan, sebagaimana arahan Bupati Purbalingga pada acara Cofee Morning Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jum’at (17/3/2023).
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, pelayanan dan fasilitas kesehatan harus ditingkatkan. Hal ini disamping sebagai tugas pelaku layanan kesehatan, tujuan lain adalah menekan bertambahnya jumlah kematian ibu dan anak.
“Jadi kami menekankan agar jumlah kematian ibu yang ditargetkan pemerintah pada tahun 2023 yakni 9, jangan sampai bertambah. Karena kasus kesehatan ibu di kabupaten Purbalingga sudah menjadi worning, pada bulan Maret saj sudah ada 6 kasus kematian ibu,” katanya.
Menurut Bupati, tentang kesehatan memang bukan saja hanya menjadi tanggung jawab Rumahsakit atau Puskesmas, tapi juga semua stikholder di wilayahnya, termasuk juga masyarakat. Semua harus terlibat mendukung pemerintah menjaga dan membantu menaikan drajat kesehatan masyarakat.
“Camat, Kades, bahkan ketua RT juga haru tau by name by address warga yang sedang hamil di wilayahnya. Camat dan kepala Puskesmas harus sama-sama memiliki datanya, agar bisa sama-sama mengotrol,” ujarnya.
Sebagaimana diakui Camat Kaligondang Endi Astono, antara Camat dan Kepala Puskesmas di kecamatan Kaligondang selalu bersinergi. Selalu melakukan komunikasi tentang kondisi kesehatan masyarakatnya, termasuk input data warga di Puskesmas dan di Kecamatan sama.
“Dengan kepala Puskesmas kita selalu berkomunikasi, termasuk input data kesehatan selalu berbagi. Jadi kami tahu siapa-siapa yang sedang dalam penanganan atau pendampingan puskesmas,” katanya.(Angga)