Polres Wonosobo Kembangkan Penyidikan Tindak Kejahatan Ramah HAM

WhatsApp Image 2023 03 06 at 17.12.02
INVESTIGASI - Polres Wonosobo menggelar Konferensi Pers Peresmian Ruang Investigative Interviewing bersama Presiden Asosiasi Psikologi dan Hukum Eropa Profesor Ray Bull, di Mapolres, Senin (6/3/2023).

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Keberhasilan kepolisian di Eropa dalam mengorek informasi dari pelaku kejahatan dinilai berhasil. Hal itu karena saat penyidikan banyak informasi yang didapat dari pelaku maupun para saksi tindak kriminal.

Kondisi itulah yang membuat Polres Wonosobo terinspirasi dan mengadopsi metode penyidikan yang dinilai lebih efektif diterapkan oleh kepolisian di Eropa seperti Inggris.

Bacaan Lainnya

“Hari ini kami meresmikan Ruang Investigative Interviewing. Nantinya proses penyidikan dengan tersangka maupun saksi akan lebih ramah HAM,” kata Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyopuspito saat jumpa pers di Mapolres, Senin (6/3/2023).

WhatsApp Image 2023 03 06 at 17.12.05
Polres Wonosobo Kembangkan Penyidikan Tindak Kejahatan Ramah HAM 2

Acara itu dihadiri oleh Presiden Asosiasi Psikologi dan Hukum Eropa sekaligus Profesor Emeritus Psikologi Forensik di Universitas Leicester Inggris, Profesor Ray Bull.

Hadir pula Pengawas Detektif Senior dan Spesialis Wawancara Investigatif di Kepolisin Norwegia Kjell Erik Eriksen dan Kepala Program Negara Hukum di The Norwegian Centre for Human Rights Universitas Oslo Norwegia.

Kapolres memaparkan pihaknya menggunakan metode investigative interviewing. Proses pemeriksaan saksi maupun tersangka nantinya akan lebih ramah HAM dan sebagai aplikasi asas praduga tak bersalah,” papar Kapolres.

Ia mengaku metode ini baru pertama dilakukan di Mapolres Wonosobo. Pihaknya ingin membuat terobosan baru dengan membuat ruang standar wawancara investigatif, yang mana menjadi standar kepolisian di Eropa.

“Ini pertama di Indonesia, kami juga membekali metode ini kapada penyidik Polres. Kalau dulu itu ruangan penyidik hanya ada meja, penyidik, laptop, saksi. Kalau yang ini beda, di dalamnya juga ada ruangan berkaca di samping seperti control room. Lawyer dan pendamping juga bisa membersamai,” ujar Kapolres.

Kapolres juga menyampaikan ruangan tersebut akan segera digunakan. Namun sementara ini memprioritaskan untuk Unit PPA, karena berdasarkan data kejadian kejahatan terhadap anak dan perempuan ada 21 kejadian pada 2021.

“Kami lihat mereka ini adalah kaum rentan jadi metode ini akan kami gunakan untuk bisa menggali informasi lebih dalam. Tapi tak menutup kemungkinan juga untuk detektif lain bisa menggunakan ruangan ini untuk penyidikan juga boleh,” kata Kapolres.

Dia berharap dengan digunakannya ruangan dan metode tersebut akan menjadi gambaran bagi kepolisian Indonesia. Pihaknya juga akan terus mengevaluasi seberapa besar keberhasilan metode tersebut untuk proses penyidikan.

“Jadi kami akan mengamplifikasi metode pemeriksaan ini dan meriset bagaimana masyarakat yang diperiksa dengan metode ini. Apakah ada nilai positifnya atau bagaimana, dan untuk jangka panjang kami harap bisa digunakan sebagai metode pemeriksaan di kepolisian,” kata Kapolres.

Sementara itu, Presiden Asosiasi Psikologi dan Hukum Eropa sekaligus Profesor Emeritus Psikologi Forensik di Universitas Leicester Inggris, Profesor Ray Bull mengapresiasi Polres Wonosobo yang mengawali metode investigative interviewing.

Profesor Ray Bull mengungkapkan hal ini menjadi salah satu cara untuk mendapatkan informasi lebih jauh mengenai suatu kejahatan.

“Polres Wonosobo memberi contoh yang baik. Hal ini memerlukan tekad yang sangat tinggi, untuk bisa menyadari bahwa kalau mau mendapat informasi lebih banyak dari pelaku kejahatan, kita perlakukan orang tersebut secara manusiawi,” terang Profesor Ray Bull.

Metode ini telah diterapkan di Inggris dan dinilai bisa membuat pelaku kejahatan memberikan informasi sebenarnya.

“Ketika saya mengunjungi negara lain, orang bertanya kenapa di negara bapak teroris bisa megaku. Ini karena metode yang kami kembangkan,” pungkas Profesor Ray Bull.

Pos terkait