Yakaumi Wonosobo Diharapkan Terus Berkembang, Semakin Bermanfaat Bagi Umat

IMG 20230220 WA0030

Mercusuar.co,Wonosobo- Setelah lebih dari dua tahun sempat fakum akibat Pandemi Covid-19, Yayasan Amal dan Kesejahteraan Umat Islam (Yakaumi) Wonosobo kembali diaktifkan lagi bersamaan momentum Peringatan Isro’ Mi’roj dengan mengundang penceramah, KH Usman Ridho dari Temanggung di Pendopo Bupati, Senin (20/2/2023).

Dalam peringatan Isro’ Mi’roj dibuka Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ini, juga digelar Sarasehan Ulama, Umaro sekaligus Pembukaan Amal Infaq Yakaumi. Kegiatan ini juga dihadiri jajaran Forkopimda, para Alim Ulama, Organisasi Keagamaan, Pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Wonosobo, dan para Camat serta masyarakat sekitar.

Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo selaku Ketua Yayasan Yakaumi, menegaskan bahwa lembaga bergerak dalam pengelolaan amal infaq dibentuk sejak tahun 90-an lalu ini, tujuan utamanya adalah membantu warga masyarakat yang membutuhkan. Bahkan sampai saat ini manfaatnya sudah banyak dirasakan oleh masyarakat. Salahsatunya termasuk pendirian Rumah Sakit Islam (RSI) di Wonosobo. Selain itu dana yang terkumpul disalurkan dengan melalui pemberian bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Yakaumi ini dibentuk memang sudah cukup lama kira-kira sejak tahun 90-an, dan kegiatanya sudah banyak sekali dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Mulai dari pembentukan rumah sakit RSI, sampai dengan hari ini adalah memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Artinya, saat dibutuhkan masyarakat, walaupun masih terbatas namun bisa diupayakan dengan optimal”, ungkap Andang.

Andang menambahkan, berdirinya Yakaumi saat itu difasilitasi oleh Pemerintah Daerah, dan program kerja yang dilaksanakan pun banyak disalurkan untuk membantu kegiatan kemasyarakat. Oleh karena itu, sesuai perintah Bupati, yayasan tersebut harus dikelola oleh Sekretaris Daerah aktif. Selain itu Ketua yayasanya harus diisi oleh eks officio Sekda, sementara pengurusnya pun sesuai yang tertera di Notaris harus diambil dari Bagian Kesra Setda.

“Hal itu dimaksudkan agar dalam pengendalianya bisa lebih mudah, karena jika sudah besar nantinya dikuatirkan banyak kepentingan sehingga tidak termanfaatkan dengan baik, sehingga ini sesuai kesepakatan sebaiknya dikelola oleh teman-teman Pemerintah Kabupaten dengan Pembina yayasan Bupati dan Wakil Bupati dan tokoh tokoh pendiri Yakaumi”, terang Andang.

Atas nama Pemerintah Sekda minta kepada pimpinan OPD, Tokoh Agama, masyarakat, utamanya kepada para Kades agar menggerakan warganya, karena Yakaumi manfaatnya besar sekali. “Kami mohon bantuanya kepada pimpinan OPD, Tokoh Agama, tokoh masyarakat, utamanya kepada para Kades agar menggerakan warganya, Yakaumi manfaatnya banyak sekali, insyaalloh dana yang ada di Yakaumi akan kami manfaatkan betul untuk kepentingan masyarakat, utamanya kami fokus untuk membantu masyarakat yang sakit yang butuh bantuan pendanaan, walaupun mohon maaf bantuanya belum seberapa dan masih terbatas, hal ini karena mengingat penggalian dana yang belum maksimal”, ungkapnya.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, menyampaikan dengan dimulainya lagi Yakaumi, pihalnya berharap agar kegiatan tersebut semakin semarak dan terus berkembang. Rutinitas yang dulu dilakukan supaya dilanjutkan dan digeliatkan lagi. Selain itu, Bupati juga ingin pembukaan Yakaumi digilir sampai ke wilayah kecamatan, sehingga silaturahmi Ulama Umaro akan semakin dekat dan inten.

“Kami berharap kegiatan Yakaumi agar lebih gumregah, lebih semarak dan tambah semangat lagi. Mari kita bangkitkan. Hari ini kita buka di pendopo Bupati, selanjutnya akan kita buka di pendopo kecamatan-kecamatan sehingga silaturahmi Ulama Umaro akan semakin dekat dan inten”, harap Bupati.

Ke depan melalui Yakaumi diharapkan menjadi motifasi bagi masyarakat tentang  kepedulian terhadap sesama, sehingga pengumpulan dan penyaluran dana yang dilaksanakan bisa bermanfaat bagi umat serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wonosobo.

“Selain itu, kami harap Yakaumi menjadi motifasi bagi masyarakat tentang kepedulian terhadap sesama, dan yamg utama adalah penyaluran dana yang dilaksanakan bisa bermanfaat bagi umat serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk di dalamnya mengatasi berbagai permasalahan di Kabupaten Wonosobo seperti kemiskinan dan stunting,” tandasnya.

Disebutkan, meskipun pada Tahun 2022 Kemiskinan di Wonosobo turun 1,5% dan stunting turun 5,4% atau yang pada Tahun 2021 masuk peringkat ke 34 dari 35 kabupaten se-Jawa Tengah menjadi peringkat 12. “Pada Tahun 2023 ini saya harap menjadi tahun percepatan penurunan angka kemiskinan serta stuting melalui program jamban sehat, rumah tidak layak huni dan listrik masyarakat miskin. Untuk itu saya harap dukungan Ulama, Umaro beserta seluruh elemen masyarakat untuk mensukseskan program percepatan penurunan kemiskinan dan stunting di Tahun 2023 ini,” jelasnya.

Sementara itu, inti pengajian yang disampaikan Ustad Usman Ridho pada peringatan Isro’ Miroj adalah tentang perintah kewajiban melaksanakan Sholat. Sholat adalah satu-satunya tiket untuk meraih kebahagian, kebaikan, kesuksesan dan keselamatan dunia akhirat. “Maka jika panjenegan ingin menaikan derajat pangkat, mulyo, selamat donya akhirat, maka mari kita senantiasa menjaga Sholat lima waktu. Semoga Allah selalu memberi hidayah dan pertolongan, istiqomah dalam ibadah selamat beruntung bahagia dunia akhirat”, pungkasnya. (*)

Pos terkait