Pelengkapan Sarana Prasarasa di Batu Pandang Ratapan Angin Guna Menambah Daya Tarik para Pengunjung

Batu Pandang Ratapan Angin
Batu Pandang Ratapan Angin

WONOSOBO, Mercusuar.co – Pengelola Batu Pandang Ratapan Angin bekerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Oemah Wisata menggelar tasyakuran sekaligus peletakan batu pertama pembangunan aula di destinasi tersebut. Setelah berdoa bersama, para tamu undangan dipersilakan menyantap beraneka macam tumpeng lengkap dengan lauknya, sebagai tanda ungkapan rasa syukur.

Penasehat Pengelola Batu Pandang Ratapan Angin, Wahyudin mengatakan pihaknya rutin menggelar syukuran satu tahun sekali dan kali ini cukup berbeda dari sebelumnya. Sebab dibarengi dengan peletakan batu pertama pembangunan sarpras meeting room atau aula.

Bacaan Lainnya

“Destinasi wisata tak bisa berdiri sendiri harus berkolaborasi dengan banyak pihak. Sehingga kami rasa sarprasnya juga harus dilengkapi, sehingga pengunjung merasa lebih nyaman. Tapi kalau tidak dipenuhi, maka wisatawan juga enggan datang lagi,” terang Wahyudin usai acara, Minggu (19/2).

Rencananya di salah satu sudut Batu Pandang Ratapan Angin akan dibangun sebuah meeting room atau aula bagi pengunjung. Hal ini juga bertujuan untuk menambah daya tarik kunjungan wisata. “Mudah-mudahan 2024 sudah selesai pembangunannya dan ini konsepnya juga akan kami sesuaikan dengan kondisi alam. Selain itu juga bisa untuk berteduh saat hujan,” imbuh dia.

Dikatakan Wahyudin, lokasi wisata yang berada di atas ketinggian sekitar 2000 mdpl itu mulanya dibangun pada 2013. Sebelumnya obyek wisata ini adalah lahan perkebunan kentang. Seiring berjalannya waktu, pihaknya terus berbenah dan mengembangkan destinasi ini, lanjut Wahyudin

“Sehingga bisa muncul mindset bahwa wisata juga bisa menjadi lahan penghasilan. Sekarang kalau weekend selalu ramai pengunjung, bisa sampai 2000 orang. Kami mohon doanya agar Batu Pandang Ratapan Angin menjadi destinasi wisata unggulan,” ucap Wahyudin.

Sementara itu, Kepala Disparbud Agus Wibowo menilai Batu Pandang Ratapan Angin ini memiliki pemandangan yang istimewa. Selain bisa melihat pemandangan Telaga Warna dan Pengilon dari atas, juga bisa memandang hamparan Pegunungan Dieng. Ditambah lagi pada saat angin berhembus terdapat suara sepoi-sepoi yang menyejukkan hati.

Pada kesempatan tersebut Agus juga menyampaikan bahwa pihaknya mendorong pelaku destinasi wisata agar selalu menerapkan Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE). Bagi lokasi wisata yang berada di ketinggian atau rawan bencana, lanjut Agus, harus menekankan pada safety atau kemanannnya.

“Maka harus dilengkapi misalnya dengan papan-papan peringatan. Tak kalah pentingnya juga soal menjaga kelestarian alam, jangan sampai secara seporadis membangun tapi lupa menjaga alam. Kesehatan dan kebersihan juga tak kalah pentingnya,” tutup Agus.

Pos terkait