Songsong Hari Jadi Banyumas, Gamelan Pendopo Sipanji Dibersihkan

IMG 20230131 WA0003

Mercusuar.co,Banyumas- Menyongsong peringatan Hari Jadi Ke-452 Banyumas, seperangkat Gamelan yang berada di sebelah kanan Pendopo Sipanji Purwokerto dibersihkan, Selasa (31/01/2023). Meski bukan merupakan tradisi jamasan gamelan, pembersihan gamelan melibatkan para seniman, dipimpin langsung oleh Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Banyumas Sriyono.

Mereka terlihat sibuk membersihkan perangkat gamelan. Satu demi satu alat gamelan tersebut diguyur air bersih untuk diamplas, disikat dan dibersihkan. Setelah bersih kemudian ditata untuk dijemur.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Banyumas, Wahyono, mengatakan tujuan pembersihan agar perangkat gamelan tersebut dapat terawat kebersihannya.

“Selain untuk menjaga kebersihan gamelan, yang lebih penting adalah dalam rangka persiapan Hari Jadi Ke-452 Kabupaten Banyumas pada 19 Februari mendatang. Pada perayaan hari jadi nanti, akan ada Kirab Pusaka dan tabuh gamelan untuk acara Palereman. Selain itu juga mengandung makna akan menghilangkan rubenda yang ada, juga penampilan fisik lebih bagus dan suara akan tetap terjaga, sehingga pada acara Palereman akan berjalan dengan baik,” katanya.

IMG 20230131 WA0006
Prosesi pembersihan perangkat gamelan

Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Banyumas Sriyono, yang memimpin pembersihan gamelan menjelaskan, perangkat gamelan yang sering ditabuh untuk kegiatan seremonial lingkup Pemkab Banyumas khususnya hari jadi dan hari hari tertentu tersebut, memang perlu untuk dirawat.

“Proses pembersihan gamelan dimulai dengan mencuci dengan air bersih. Pencucian melihat seberapa tebal kotoran yang melekat pada perangkat gamelan. Jika memang cukup kotor debunya maka harus diamplas menggunakan amplas yang halus seri 2000, karena kalo menggunakan amplas kasar akan mengurangi logam. Setelah diamplas baru dibersihkan atau dimelingkan dengan watu ijo dicampur dengan minyak tanah agar mengkilap. Kemudian dibersihkan lagi dan dijemur,” katanya.

Sriyono menambahkan bahwa gamelan harus tetap dirawat mengingat gamelan memiliki nilai estetika seperti nilai sosial, moral, dan spiritual. Selain itu, gamelan memiliki sejumlah fungsi di masyarakat timur yang sarat dengan budaya adat.

Menurutnya gamelan dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan, mengiringi tarian, membangun suasana religius, sarana dakwah, meramaikan perhelatan, serta menyambut tamu penting. (*)

Pos terkait