Cuaca Ekstrim, BPBD Temanggung Waspadai Potensi Longsor dan Banjir

IMG 20230106 WA0054 1024x576 1

Mercusuar.co, TEMANGGUNG – Hujan deras yang terjadi di wilayah Temanggung, pada Rabu (4/1/2023) sore lalu. Mengakibatkan terjadinya bencana longsor dan Banjir.

Dampak dari hujan deras tersebut, di antaranya terputusnya jembatan penghubung Desa Tempuran dan Desa Kaloran di Dusun Ngadisari, Desa Tempuran, Kecamatan Kaloran. Selain itu, juga terjadi longsor akibat banjir luapan di Desa Mloko, Kecamatan Kranggan.

Bacaan Lainnya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggungpun mengingatkan hujan deras dengan intensitas tinggi masih akan terjadi pada Januari 2023. Hujan tersebut berpotensi terjadinya bencana alam, seperti longsor dan banjir.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi Wuryanto mengatakan, hujan deras masih akan terjadi pada Januari, yang bisa berdampak longsor dan banjir. Untuk itu, ia meminta pada warga agar mewaspadainya. Mereka yang tinggal di daerah rawan bencana untuk menyelamatkan diri, jika terdeteksi ada tanda-tanda akan terjadi bencana.

“Warga untuk melaporkan ke perangkat desa, kepolisian, TNI atau BPBD guna penanganan,” katanya, Kamis (5/1/2023) di Temanggung.

Toifur mengatakan, BPBD masih terus mendata dampak dari hujan deras yang terjadi pada Rabu (4/1/2023) sore lalu. Alat berat dan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membersihkan material longsor dari tengah jalan, sehingga dapat lekas dilalui dan tidak membahayakan pengguna jalan.

“Atas bencana alam pada Rabu, BPBD melakukan asesmen untuk diambil tindakan segera, serta memberikan bantuan yang diperlukan,” imbuhnya.

Banjir juga terjadi di sungai tepi jalan raya Kranggan-Kaloran melalui Desa Gentan, yang mengakibatkan lumpur meluap di jalan raya. Kondisi itu membahayakan pengguna jalan.

“Damkar diturunkan untuk membersihkan jalan, dan Rabu malam sudah dapat dilewati,” ungkapnya.

Toifur menambahkan, di Kecamatan Kaloran terjadi longsor di sejumlah titik. Longsor tebing di Dusun Lamuk, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran. Longsor di Sembong Kaloran dan talud di Janggleng Desa Tlogowungu.

“Talud di sisi jalan raya Jenggleng menuju Getas Kaloran longsor. Jalan ditutup total, karena kondisi sudah menggantung dan jalan aspal retak, dikhawatirkan ada longsor susulan,” katanya.

Adapun kerugian bencana di Jenggleng ini diperkirakan mencapai Rp250 juta. Talud yang rusak sepanjang 50 meter dengan tinggi antara empat hingga 20 meter.

Pihak BPBD, PMI, TNI, Polri, relawan, instansi terkait dan warga berusaha menangani dampak dengan menyingkirkan material longsor dari badan jalan agar tidak membahayakan pengguna. Alat berat diterjunkan untuk mengatasi material longsor di jalan.(dj)

Pos terkait