Pemkab Purbalingga Gelar Festival Kentongan, 10 Group dari Banyumas Raya Tampil Berlaga

IMG 20221231 114707

Mercusuar.co, Purbalinga – Ribuan warga Kabupaten Purbalingga kembali memadati alun-alun untuk menyaksikan festival Kentongan. Setidaknya ada 10  group kesenian.musik dari bambu ini yang  berlaga, Jum’at (30/12/2022).

Ketua Dewan Juri Festival Kentongan 2022, Sri Pamekas mengatakan festival dihadiri 10 grup kentongan diantaranya  Punjikastala (Kemangkon), Arkana Satya Perwira (Purbalingga), Karaban (Bojongsari). Lalu, Irama Sabuk Wulung (Kaligondang), Laskar Ajisaka (Penaruban), Citra Nada (Bancar), Candi Laras (Sumbang Banyumas). Kemudian, Baga Swara Luna (Kutasari), Garuda Mas (Rawalo) serta Supring Gading (Banyumas).

Hasil rapat dewan juri, memutuskan penampil terbaik 1 grup kentongan Karaban dari desa Karangbanjar Kutasari, terbaik 2 grup kentongan Punji Kastala desa Jetis Kemangkon, terbaik 3 grup Garuda Mas dari Rawalo Banyumas.

“Diposisi ke empat ada grup Irama Sabuk Wulung dari Kaligondang, kelima Citra Nada dari Kelurahan Bancar, kemudian Laskar Ajisaka Penaruban dan Supring Gading dari Kedung Malang Sumbang Banyumas,” terang Sri Pamekas.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, Prayitno dalam sambutannya mengatakan festival Kentongan yang dihadirkan kembali’setelah pandemi bertujuan untuk menghibur masyarakat sekaligus melestarikan kesenian daerah.

“Selain sebagai hiburan masyarakat di penghujung tahun 2022, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan seni tradisi dan budaya kita, yaitu, kentongan,” katanya.

Prayitno berharap, festival juga   digelar sebagai rangkaian dari perayaan HUT ke-192 Purbalingga. Dengan harapan kegiatan tersebut memberikan efek positif dalam pengembangan kesenian daerah.

“Kami berharap kegiatan ini akan mendorong tumbuhnya sektor ekonomi kreatif, bagi pelaku seni kentongan, mulai dari pembuat alatnya, penabuh instrumen, penari dan manajemennya,” lanjutnya.

Selain itu kegiatan juga akan berdampak pada para pelaku ekonomi di sekitar alun-alun, karena para pelaku UMKM pada malam hari banyak membuka lapaknya di sekitar alun-alun.

“Festival sangat ramai ini, banyak yang merasakan dampak positifnya. Apalagi ini menjawab kerinduan masyarakat setelah vakum karena sebelumnya ada Pandemi COVID-19,” pungkasnya.(Angga)

Pos terkait