Panen Perdana Pisang Cavendish di Purworejo, Petani Sumringah

IMG 20221120 WA0008

MERCUSUAR.CO, Purworejo – Sudiman, petani asal Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag, Purworejo merasa sumringah. Tanaman pisang jenis cavendish yang ia budidayakan sudah bisa dipanen. Ini merupakan panen perdana sejak ia mulai menanam pada Februari lalu.

Sudiman mengaku merintis usaha budidaya pisang cavendish setelah bertemu dengan Babe Cavendish, sebuah perusahaan yang menggeluti tentang pisang cavendish.

“Kami dari awal beralih ke tanaman pisang cavendish usai bertemu dengan bapak Dani dan bapak Totok untuk diarahkan ke pisang cavendish, kami langsung MoU dengan Babe Cavendish sebagai mitra,” ujarnya, Sabtu (19/11/2022).

Menurut Sudiman, bermitra dengan Babe Cavendish sangat menguntungkan. Sebab, selama proses budidaya mulai dari masa tanam hingga panen mendapatkan pendampingan.

“Begitu MoU kami langsung menanam. Kami didampingi dari penanaman, perawatan, dari apa yang dibutuhkan dan hasilnya dibeli oleh Babe Cavendish. Per kilo Rp4000,” ujarnya.

Sudiman mengatakan, merawat pisang cavendish sangat mudah. Kuncinya adalah rutin menyiangi rumput sekitar pohon dan memangkas tunasnya jika ada banyak.

“Pemupukannya juga sangat mudah, hanya dengan pupuk kandang. Biaya perawatan juga tidak terlalu besar. Hasil Alhamdulillah sangat memuaskan. Satu tandan bisa lebih dari 20 kilo,” ujarnya.

Atas hasil yang menguntungkan, Sudiman pun mengajak rekan-rekan sesama petani untuk beralih budidaya pisang cavendish.

“Kami harapkan teman-teman semua untuk ikut menanam pisang cavendish karena hasilnya memuaskan. Dari Babe Cavendish menjamin pendampingan dan perawatan hingga panen,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer Babe Cavendish, Muhammad Wisnu Rahmadani, disela pendampingan panen perdana pisang cavendish di Purworejo mengatakan, panen perdana ini diusia 9 bulan dari masa tanam.

Alhamdulillah hasilnya luar biasa. Rata-rata per tandan bisa mencapai 25 – 30 kilo. Atas partisipasi dan dukungan dari semua pihak, untuk petani pak Sudiman di Purworejo luar biasa hasilnya. Ini kami dampingi, kami supervisi setiap bulannya dan hasilnya kami ambil kami beli dengan kesepakatan MoU di awal dengan harga Rp4000 per kilo mentah di kebun,” ujarnya.

Pos terkait