Tradisi Tungguk Tembakau Awali Panen Tembakau Petani di Lereng Merbabu

IMG 20220804 WA0027

MERCUSUAR.CO, Boyolali – Masyarakat Desa Senden Kecamatan Selo Boyolali mempunyai tradisi unik saat panen tembakau. Mereka menggelar tradisi Tungguk Tembakau sebagai tanda syukur atas hasil panen tembakau tahun ini, Kamis (04/08/2022).

Mereka berkumpul dan meramaikan jalur pedesaan yang kanan kirinya ditumbuhi oleh tanaman tembakau. Dengan memakai pakaian tradisional, masyarakat lereng Gunung Merbabu ini terlihat gembira untuk mengikuti dan menyaksikan ritual petik daun tembakau.

Tungguk tembakau merupakan tradisi yang digelar saat mengawali panen tembakau. Tungguk diartikan memetik. Ritual ini sebagai wujud syukur para petani sebelum memulai panen tembakau secara turun temurun oleh petani di lereng Gunung Merbabu wilayah Kabupaten Boyolali.

Tradisi ini diawali dengan kirab budaya yang membawa hasil bumi dan gunungan tembakau yang diiiringi sejumlah kesenian tradisional berkeliling di sepanjang jalan desa. Agenda tahunan ini dimaknai sebagai ucapan syukur kepada Sang Pencipta.

IMG 20220804 WA0029
Tradisi Tungguk Tembakau Awali Panen Tembakau Petani di Lereng Merbabu 3

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat yang berkesempatan hadir dalam agenda Tungguk Tembakau mengatakan, tradisi Tungguk Tembakau tersebut digelar unutk melestarikan nilai nilai budaya yang harus tetap dijaga.

“Sehingga ke depan ini tetap harus kita jaga dan kita laksanakan kelestarian budaya lokal kita. Ini semua pentingnya untuk bersama-sama memanjatkan doa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa agar para petani petani kita ini tetap terjaga kesehatannya, para petani petani kita ini akan mampu merasakan hasil panen yang baik ke depan,” ungkap Bupati Said.

Disinggung mengenai produksi tembakau di Kecamatan Selo yang ditanam di 1.600 hektar dengan 7.600 petani tembakau, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto mengatakan bahwa penanaman tembakau agak menurun jika dibandingkan dengan tahun 2021. Tahun 2021 luas tanam untuk tembakau asepan 253 hektar kemudian untuk rajangan 4.445 hektar, produksi tembakau kering sekitar 1 ton per hektar.

IMG 20220804 WA0025
Tradisi Tungguk Tembakau Awali Panen Tembakau Petani di Lereng Merbabu 4

“Untuk tahun 2022 kita luas tanam asepan 68,6 hektar dan luas tanam untuk tembakau rajangan 3.078 hektar. Dibandingkan dengan tahun lalu kita menurun 0,8 persen karena curah hujan yang cukup tinggi dan menurunnya minat petani karena melihat kondisi alam,” jelas Bambang.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Said juga meresmikan Bangsal Pascapanen dan Pengolahan Komoditas Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia di Desa Senden, Kecamatan Selo. (asp)

Pos terkait