3 Versi Misteri Gunung Kelud yang Beredar di Jawa Timur

Misteri Gunung Kelud
Misteri Gunung Kelud

Mercusuar.coGunung kelud memiliki beragam cerita misteri. mercusuar.co telah merangkum setidaknya ada 3 versi cerita misteri gunung kelud yang beredar di jawa timur.

Gunung Kelud sebagai salah satunya gunung berapi di Indonesia dengan tinggi 1.731 mdpl. Ada di tepian Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejarah Gunung Kelud

Daftar isi

Sebagai salah satunya gunung berapi sangat aktif, Gunung Kelud telah meledak lebih dari 30 kali semenjak tahun 1000 M dengan kemampuan letusan paling besar 5 VEI (Volcanic Explosivity Indeks).

Saat danau kawah yang eksotik jadi kubah lava atau anak Gunung Kelud, reputasi rekreasi Gunung Kelud masih tetap ada pada tempatnya.

Sampai pada akhirnya meledak di tahun 2014, Imbas letusan terakhir kalinya di tahun 2014 sukses melumpuhkan Jawa dan membuat sebuah jalur pendakian yang mengundang beberapa praktisi alam bebas untuk coba kesan lajur Pendakian Gunung Kelud.

Pernah jadi rekreasi alam yang paling terkenal karena keelokan danau kawahnya, Letusan Gunung Kelud selalu dihubungkan dengan sumpah ‘Lembu Suro’. Ada beragam versus yang bercerita mengenai ‘Lembu Suro’ sebagai legenda Gunung Kelud dalam masyarakat Blitar dan Kediri.

Gunung Kelud atau Kelut, dengan bahasa jawa memiliki arti ‘sapu’, dan dengan bahasa Belanda disebutkan Klut, Cloot, Kloet atau Kloete. Nama Gunung Kelud datang dari kata ‘Jarwodhosok’ yakni dari kata ‘ke’ (kebak) dan ‘lud’ (ludira) yang maknanya dapat mengambil beberapa korban tidak berdosa.

Misteri Gunung Kelud dan Sumpah Lembu Suro

Legenda Gunung Kelud tidak pernah terlepas dari narasi Lembu Suro. Lembu Suro ialah figur legenda manusia berkepala lembu yang dikhianati cintanya. Berikut sejumlah versus yang bercerita mengenai asal-usul sumpah Lembu Suro:

Misteri Gunung Kelud Versi Dewi Kilisuci

Dewi Kilisuci ialah putri Jenggolo Manik yang cantik dan ayu. Karena kecantikannya ia dilamar oleh 2 orang raja yang tidak dari bangsa manusia. Satu berkepala lembu namanya Raja Lembu Suro, satu kembali berkepala kerbau namanya Raja Mahesa Suro. Dewi Kilisuci membuat sayembara untuk membikin dua sumur di atas pucuk Gunung Kelud yang perlu usai satu malam. Ke-2 sumur itu harus bau amis dan harum.

Karena kesaktiannya, mereka sukses mengikuti keinginan Dewi Kilisuci, tetapi Dewi Kilisuci tidak ingin diperistri. Pada akhirnya Dewi Kilisuci memerintah mereka menunjukkan jika ke-2 sumur itu bau amis dan asin dengan masuk ke sumur. Saat Lembu Suro dan Mahesa Suro masuk ke sumur, beberapa prajurit Jenggala selekasnya menumpuk ke-2 nya.

Misteri Gunung Kelud Versi Raja Brawijaya

Raja Brawijaya melangsungkan sayembara untuk cari suami putrinya yang namanya Dyah Ayu Pusparani. Lembu Sura ialah makhluk berkepala lembu yang tiba dalam sayembara. Persyaratan yang disodorkan ialah membuat sumur dalam kurun waktu tadi malam yang pada akhirnya dapat dituntaskan oleh Lembu Suro. Karena tidak ingin diperistri, beberapa prajurit Majapahit juga menumpuk Lembu Suro yang mengeruk sumur.

Misteri Gunung Kelud Versi Lembu Suro

Raja Brawijaya melangsungkan sayembara untuk cari suami putri Dyah Ayu Puparani yakni siapa saja sukses merentang busur sakti Kyai Garudayeksa dan mengusung gong Kyai Sekardelima, karena itu orang itu memiliki hak memperistri putrinya. Makhluk berkepala lembu namanya Lembu Suro sukses dalam sayembara dan untuk memenuhi janji, karena itu Raja akan menikahkan mereka.

Putri Dyah Ayu Pusparani yang tidak ingin diperistri menyiasati Lembu Suro yakni minta dibuatkan sumur di atas Gunung Kelud untuk mandi mereka berdua sesudah menikah, tetapi sumur harus menjadi dalam kurun waktu tadi malam. Lembu Suro selekasnya mengeruk sumur dengan tanduknya dan sesudah galian cukup dalam, beberapa prajurit menumpuk sumur dengan tanah dan batu-batuan besar.

Saat dilumpukkan dalam sumur, Lembu Suro sempat minta bantuan, tetapi tidak ada yang mempedulikan itu dan saat tertimbun, suara sumpah Lembu Suro’ juga kedengar.

“Yoh, Kediri mbesuk akan pethuk piwalesku sing makaping yaiku Kediri akan dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung akan dadi Kedung”

yang memiliki arti “Wahai beberapa orang Kediri, satu ketika akan memperoleh balasanku yang besar sekali. Kediri akan jadi sungai, Blitar jadi dataran, Tulungagung jadi perairan dalam.”

Dewi Kilisuci’pun mengucilkan diri dan mendari pertapa, mendekatkan kepada Si Ilahi untuk jaga rakyat Kediri dari bahaya Lembu Suro. Kabarnya, Dewi Kilisuci bertapa di Gua Selomangleng sampai muksa.

Patung Lembu Suro Legenda bagaimana Lembu Suro dilumpukkan hidup-hidup tidak dapat ditunjukkan dengan cara tepat. Beberapa versus narasi Legenda Gunung Kelud masih tetap dipercayai oleh warga sekitaran jika sumpah Lembu Suro ialah pemicu mistis meledaknya Gunung Kelud.

Misteri Gunung Kelud

Selainnya legenda Lembu Suro yang tersebar dalam masyarakat sekitaran, Gunung Kelud menyiman beragam misteri. Beberapa misteri Gunung Kelud jadi daya magnet pelancong dan sering jadi hidangan penuh pertanyaan saat berkunjung Gunung Kelud.

1. Keris Mpu Gandring

Keris Mpu Gandring mempunyai aura yang paling jahat dan memiliki daya magic. Keris ini yang dipakai Ken Arok untuk membunuh Mpu Gandring, pembuatnya sendiri sebelumnya terakhir keris jadi brutal saat Ken Arok sukses merampas Kediri. Ken Arok, Kebo Ijo dan Anusapati jadi korban keris Mpu Gandring.

Kabarnya Raja Hayam Wuruk (Majapahit) punya niat merusak aura jahat keris Mpu Gandring dari Raja Wisnuwadhana (Singosari). Keris ini pada akhirnya harus diberingas di kawah Gunung Kelud untuk memutuskan rantai sumpah. Untuk tersebut walau Gunung Kelud ialah gunung berapi aktif yang tidak begitu tinggi, tetapi letusannya dapat hebat karena ada aura jahat dari keris Mpu Gandring.

2. Buaya Putih Penunggu Kawah Gunung Kelud

Berdasar legenda, dulu ada 2 orang bidadari yang mandi di telaga. Karena tidak dapat mengendalikan diri, ke-2 bidadari ini lakukan tindakan nista yang pada akhirnya dijumpai oleh dewa yang pada akhirnya menyumpah mereka jadi buaya.

Buaya putih ini dipercayai jadi penunggu kawah Gunung Kelud. Kabarnya saat letusan Gunung Kelud makan korban jiwa, beberapa korban diambil oleh dua bidadari itu. Bila lelaki diberlakukan sebagai suami apabila wanita dipilih jadi saudara.

3. Ritus Gunung Kelud

Untuk masyarakat yang ada di sekitaran lereng Gunung Kelud mengenali istilah Wage Sakral di mana Wage ialah hari pasaran penaggalan Jawa yang sama dengan meledaknya Gunung Kelud. Upacara tradisi yang diselenggarakan tiap bulan suro ini ditujukan untuk menampik bala sumpah Lembu Suro. Untuk umat Hindu, ritus ini dilaksanakan sebagai bentuk sukur ke Si Hyang Widhi.

4. Ramalan Jayabaya

Raja paling besar Majapahit, Hayam Wuruk dan Presiden RI, Soekarno lahir bertepatan dengan meledaknya Gunung Kelud. Ini membuat satu dogma di Jawa tengah jika Gunung Kelud meledak memiliki arti bisa terjadi peralihan kekuasaan.

Letusan Gunung Kelud dipandang seperti ada peralihan politik dan sebuah tanda besar seperti letusan tahun 1811 terjadi satu bulan saat sebelum serangan Inggris ke Indonesia, tahun 1901 mengidentifikasi awalnya pergerakan politik Indonesia, tahun 1919 mengidentifikasi awalnya pergerakan berkebangsaan Indonesia dan pada 1966 mengidentifikasi penggantian orde lama jadi orde baru.

Letusan Gunung Kelud Itu ialah misteri dan legenda Gunung Kelud yang menempel dalam masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Kelud. Legenda Lembu Suro tetap jadi letar belakang dan narasi hangat dibalik tiap letusan Gunung Kelud yang bawa satu tanda besar di Nusantara.

Pos terkait