Mercusuar.co, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menghadiri pertemuan akbar Asosiasi Pemimpin Perguruan Tinggi Hukum Indonesia (APPTHI), bertempat di Patra Convention Hotel Semarang, Sabtu (11/6).
Gubernur Jateng yang akrab disapa Ganjar tersebut berpendapat, jika pendidikan nilai Pancasila harus diberikan lebih awal. Bahkan di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Saya sepakat juga akhirnya, ya pendidikan tentang nilai-nilai Pancasila mesti kita masukkan lagi. mulai sejak PAUD,” katanya.
Tidak lupa, mengenai penangkapan para petinggi Khilafatul Muslimin di berbagai daerah. Orang nomer satu di Jateng itu, mengapresiasi gerak cepat Polri dalam menjaga kondusivitas di Indonesia.
Ganjar mengatakan, respon cepat itu juga ditunjukkan saat dirinya berkomunikasi ketika muncul gerakan Khilafatul Muslimin di wilayahnya.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada aparat penegak hukum yang bergerak cukup cepat, karena begitu kejadian, saya komunikasi sama kepolisian dan direspon dengan cepat,” kata Ganjar.
Terlepas dari itu, Ganjar menegaskan sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan pembinaan. Oknum-oknum yang terlibat, katanya, harus dibimbing dan dibina dengan komunikasi yang baik, untuk kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
“Agar mereka kita ajak kembali pada pangkuan ibu pertiwi, dan ini tugas yang menurut saya dalam konteks komunikasi mesti lebih soft,” ujarnya.
Ganjar menyayangkan kemunculan Khilafatul Muslimin. Apalagi, saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan global.
“Bukankah pendiri bangsa sudah sepakat soal itu, nah ini mesti kita sampaikan,” tuturnya.
Pelibatan masyarakat dari seluruh komponen juga penting. Maka Ganjar berharap masyarakat menyadari pemikiran untuk berbuat baik, dan menjaga negara bersama-sama dari kelompok yang berupaya mengubah ideologi bangsa.
“Seluruh kekuatan masyarakat yang ada mesti terlibat. Tokoh agama, tokoh masyarakat kita libatkan. Saya kira berbuat baik, berperilaku baik, berkata baik itu pasti juga jadi harapan oleh orang-orang banyak. Jangan sampai kemudian mereka asal-asalan,” tegasnya.
Sebagai informasi, di Jawa Tengah polisi menangkap sejumlah oknum terkait Khilafatul Muslimin. Penangkapan terjadi di Surakarta dan Klaten. Dari penyelidikan kepolisian diketahui mereka telah berkegiatan sejak 2009, dan anggotanya di Jawa Tengah mencapai 500 orang.(ap)