Ganjar Resmikan Pergantian Status SLB Yaspenlub Jadi SLBN 1 Demak

SLB Demak4 1024x682 1


Mercusuar.co, Demak – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meresmikan pergantian status SLB Yaspenlub menjadi SLB Negeri 1 Demak, Jumat (13/5).

SLB Yaspenlub telah didirikan sejak 1976. Sekolah itu dimulai dengan mendidik 13 orang murid tuna grahita dan tuna rungu. Kini, seiring perkembangan zaman, sekolah dapat menampung 232 murid.

SLB Yaspenlub Demak itu mengajarkan muridnya berbagai macam keterampilan, seperti membatik dan mengolah ikan pindang.

Suka cita dirasakan murid-murid dan orang tua siswa SLB Yaspenlub Demak, karena kini status sekolahnya telah berubah menjadi negeri. Di bawah payung Pemprov Jateng, harapan disematkan agar anak berkebutuhan khusus mendapat perhatian dan mencapai kemandirian.

Harapan itu, disampaikan Tuti Ariyanti, orang tua anak berkebutuhan khusus, di depan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat meresmikan pergantian status sekolah. Ia menyebut, pihak sekolah itu telah membimbing anaknya menjadi mandiri. Namun, ia mengeluhkan bagaimana ruangan belajar yang kurang representatif selama dinaungi yayasan.

“Mudah-mudahan bisa men-support lagi dari provinsi. Dulu sekolah itu satu ruangan untuk empat kelas. Kondisinya terlalu padat,” ujarnya.

Harapan serupa diungkapkan Juyamin. Di depan Ganjar, ia menyatakan terharu sekolah tempat anaknya menimba ilmu, bersalin status. Ia menyebut, hal ini sebagai pemenuhan janji Ganjar, saat menyambangi Demak beberapa waktu silam.

“Bapak waktu itu bilang terkait SLB, itu bukan urusan bupati atau sekda, tapi itu urusan bapak. Alhamdulillah nazar bapak sudah sampai ke sini, bisa tanda tangani jadi SLB Negeri,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Ganjar mengamininya. Dikatakan, ranah manajemen sekolah luar biasa menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan inventarisasi aset dan bekerja sama dengan Pemkab Demak.

“Maka hari ini kita ambil alih, kita negerikan. Tanahnya akan dibantu oleh bu bupati, diserahkan pada kita, insyaallah kita akan bangun. Syukur-syukur tanah di sebelah juga bisa agar lebih bagus,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Uswatun Hasanah menyampaikan, pihaknya segera berkoordinasi dengan Pemkab Demak terkait aset tanah. Setelah rampung, pihaknya akan memberikan bantuan pembangunan sekolah tersebut.

Selain pembangunan fisik, kata Uswatun, perlu analisis terkait jumlah murid. Hal itu, berpengaruh pula pada analisis kebutuhan ruang belajar yang nantinya digunakan. Tidak hanya ruang kelas, analisis mutlak dilakukan untuk ruang kreativitas. Hal ini penting, karena siswa siswi SLB membutuhkan keterampilan guna hidup mandiri.

“Antusiasnya luar biasa, pendaftarnya sekitar 253 (orang). Tadi sudah ngobrol dengan Bu Bupati, Insyaallah akan dipercepat untuk prosesnya (hibah tanah di sebelah SLB Negeri Demak). Nanti akan kita tata pemberian bantuan pembangunan,” urainya.

Uswatun menambahkan, perhatian kepada sekolah luar biasa, tidak hanya dilakukan untuk SLB di Demak.

“Yang jelas kemandirian untuk semua. Kita prioritaskan peralihan status dari pemkab/ pemkot ke provinsi. Ada banyak yang belum masuk ke kita untuk proses hibahnya,” tandas Uswatun.(cil)

Pos terkait