Ganjar Hadiri ‘Dialog Gubernur dengan Bupati/Wali Kota Wilayah Pengembangan Purwomanggung dan Subosukawonosraten’

IMG 20220423 WA0013

MERCUSUAR.CO, Magelang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menghadiri acara ‘Dialog Gubernur dengan Bupati/Wali Kota wilayah pengembangan Purwomanggung dan Subosukawonosraten’, dengan tema “Sinergitas Kebijakan dan Gotong Royong dalam Upaya Menghadapi Tantangan Pembangunan Jawa Tengah”, di Pendapa drh Soepardi, Kabupaten Magelang, Kamis (21/04/2022).

Gubernur Jateng yang akrab disapa Ganjar tersebut mengungkapkan, rembug bareng antar kepala daerah tersebut sangat penting, karena di sini ada saling belajar antara satu dengan yang lainnya untuk menumbuhkan ekonomi. Jika salah satu daerah berhasil memecahkan problema dan sekiranya baik, bisa diadopsi oleh daerah lain. Bahkan dari sini tidak menutup kemungkinan antardaerah untuk bisa bekerja sama secara positif.

“Bupati/wali kota kita minta bicara hal-hal yang paling strategis, tadi muncul gagasan-gagasan yang menurut saya bagus, ada persoalan-persoalan inti yang harus diselesaikan sesuai tipologi daerah masing-masing. Hampir rata-rata mengungkapkan bagaimana mengurangi pengeluaran masyarakat dengan mengintervensi seperti bantuan sosial, sekolah gratis, kesehatan gratis, ada juga yang memberikan subsidi bunga untuk usaha, pelatihan dan lain-lain,” kata Ganjar.

Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengemukakan, Kabupaten Temanggung adalah salah satu kabupaten paling maju di Provinsi Jawa Tengah, bahkan tingkat pengangguran terbuka termasuk baik, nomor dua se-Jateng di angka 2,69 persen. Namun, masih ada kendala pada pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, Pemkab Temanggung kini tengah mengambil langkah-langkah strategis menangani persoalan wilayah, salah satunya adalah merevitalisasi sumber air. Pasalnya, hal tersebut akan sangat mempengaruhi pertanian dan perekonomian, serta pembangunan.

“Pak Gubernur, problem Kabupaten Temanggung memang harus meningkatkan pertaniannya, dan problem di irigasi. Mata air di Gunung Sumbing, Sindoro semakin menurun, banyak desa sumber airnya mengering. Hal ini di masa mendatang bisa menjadi problem faktor pemicu kemiskinan di tengah masyarakat, maka mohon arahan Gubernur untuk kita akan merevitalisasi sumber air dan irigasi guna meningkatkan pertanian,” katanya.

Selain itu, bupati juga menyampaikan, masyarakat Temanggung butuh alternatif mata pencaharian. Sebab, saat ini banyak anak muda yang tidak mau bertani, tetapi juga tidak punya life skill, sehingga Pemkab Temanggung bertekad untuk memberikan pendidikan life skill kepada warga desa.

“Oleh karena itu, kami mengusulkan kepada Pak Gubernur ada pemberian pelatihan life skill, entrepreneurship, dan bantuan permodalan. Jadi bantuan bukan hanya beras dan uang tunai, tapi ada skema mengentaskan kemiskinan dengan program riil,” tegas Bupati. (ap)

Pos terkait