PLN Unit Jawa Tengah Bagian Tengah Beri Bantuan Uang Tunai Seniali 30 Juta Kepada UMKM

20 serahkan bantuan

MERCUSUAR.CO, Kebumen – PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT-JBT) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Purwokerto kembali memberikan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Kabupaten Kebumen. Kali ini, bantuan pengembangan usaha diberikan kepada kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bambu Jaya Abadi di Desa  Grujugan, Kecamatan Petanahan, Kebumen.

Bantuan diberikan kepada para perajin tudung atau caping yang berada di bawah jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Pedan-Kesugihan Tower 333-334. Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 30 juta itu diserahkan oleh Manager Unit Layanan Transmisi Gardu Induk (ULTG) Wonosobo, PLN UPT Purwokerto Daiwan Sekti Aji. Bantuan diterima oleh Ketua Kelompok UMKM Bambu Jaya Abadi Salman di balai desa setempat, Rabu (20/4).

Serahterima bantuan dihadiri oleh Camat Petanahan Drs Edy Purwoko MSi didampingi Kepala Desa  Grujugan Sumaji.  Dari PLN UPT Purwokerto hadir Manager Bagian Keuangan dan Umum, Stery Herlina Hastuti, Supervisor Gardu Induk Kebumen Ahmad Dhou’ut Taufiq, serta dari Program TJSL PLN UPT Purwokerto Yulia  Rochimah.

Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan sosialisasi bahaya dan manfaat listrik yang disampaikan oleh Pejabat Pelaksana K3L ULTG Wonosobo Rouf Aizat.  Manager ULTG Wonosobo, PLN UPT Purwokerto Daiwan Sekti Aji berharap bantuan tersebut dapat memupuk menyuburkan apa yang sudah hidup menjadi lebih hidup dan berkembang.

“Bantuan dari PLN tersebut diharapkan dapat memberi manfaat kepada para perajin tudung untuk mengembangkan usahanya,” ujar Daiwan Sekti Aji kepada Suara Merdeka di sela-sela acara.


Beli Peralatan Ketua Kelompok UMKM Bambu Jaya Abadi Salman menyampaikan bahwa bantuan dari PLN tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan yang mendukung produksi tudung. Antara lain lambar, senar atau dadung, gergaji, bendo, lading, dan tali rafia hingga senar.

“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi para perajin tudung untuk meningkatkan produksinya,” ujar Salman seraya menyebutkan kelompoknya memiliki 14 orang anggota.


Upaya Pengembangan  Kepala Desa Grujugan Sumaji menyebutkan bahwa secara turun temurun sejak nenek moyangnya, sebagian besar warga Desa Grujugan sudah berprofesi sebagai perajin tudung. 

“90 % warga kami merupakan perajin anyaman dari bambu termasuk tudung, besek, kipas dan lainnya,” ujarnya seraya menyebutkan tudung produksi perajin Desa Grujugan sudah dipasarkan hingga luar Jawa seperti Sumatera dan Kalimantan.

Pihak Pemerintah Desa juga sedang mengembangkan eduwisata Desa Grujugan. Sudah ada beberapa kunjungan dari sekolah yang  belajar pembuatan anyaman bambu seperti kipas dan besek.

“Yang menjadi kendala saat ini, produk inovasi selain tudung masih mengalami kesulitan dalam pemasaran,” ujarnya berharap bantuan PLN dapat meningkatkan perekonomian warganya utamanya yang berada di bawah jaringan SUTET.

Pos terkait