Jalur Mudik Masih Rusak, Pemudik Diharapkan Berhati-hati

13djalan kbm k5

MERCUSUAR.CO, Kebumen – Tahun ini pemerintah memperbolehkan para pemudik pulang kampung saat Lebaran. Namun di Kebumen masih terdapat banyak jalan yang rusak, sehingga pemudik diminta berhati-hati.


Seperti jalan Guyangan – Petanahan yang tampak cukup parah. Tidak sedikit, pengendara yang melintas mengalami kecelakaan karena kurang tahu medan. “Banyak sekali jalan berlubang yang kondisinya menganga, di mana ketika memasuki musim penghujan lebih buruk,” kata salah seorang Warga Dukuh Petugon Desa Purwodeso Hermanto.


Ia mengatakan, kondisi jalan yang mirip kubangan kerbau tersebut telah ada hampir dua tahun. Saat Lebaran sebelumnya yang tengah ramai korona tidak ada pemudik. Hingga kini belum ada perbaikan secara permanen dari pemerintah. “Perbaikannya hanya asal asalan, sehingga jalan tersebut rusak kembali,” imbuhnya.


Jika hujan licin dan membahayakan, lanjut Hermanto, maka saat kondisi kering menimbulkan debu yang menganggu pengguna jalan. Hal tersebut juga berdampak pada usaha yang tidak bisa berkembang di sepanjang jalan tersebut. Sebab, jalan yang tidak bisa dilewati itu secara otomatis berimbas pada nihilnya pembeli.


Warga lainnya, Wiwid Pujianto mengatakan kondisi jalan rusak itu cukup mengganggu aktivitas warga. Terlebih ketika memasuki musim hujan tiba, lubang di jalan tidak bisa terlihat sehinga sering menyebabkan kecelakaan. Terlebih jalan Guyangan – Petanahan ini termasuk jalur ramai kendaraan. 


Wiwid mengungkapkan warga pernah memperbaiki jalan tersebut secara sukarela dengan menambal menggunakan batu. “Akan tetapi kan hal itu tidak bisa bertahan lama dan jalan tersebut kembali rusak. Karena itu butuh penanganan serius dari pemerintah,” tandasnya.


Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyebut pembiayan pembangunan infrastruktur cukup besar, karena cakupannya sangat luas.Untuk tahun 2022, Pemkab Kebumen telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 113 miliar untuk perbaikan jalan, pembangunan jalan, pelebaran jalan, perbaikan dan pemeliharaan jembatan.


Kendati demikian penanganannya menggunakan skala prioritas mengingat dananya sangat terbatas. Untuk itu masyarakat diminta bersabar. Adapun mengenai jalan desa, Bupati Arif menjelaskan sesuai aturan pemerintah pusat dipotong 40 persen untuk pemberian BLT. Sehingga berpengaruh terhadap pembangunan.

Pos terkait